
Universitas Gadjah Mada dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menandatangani nota kesepahaman bersama terkait bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, yang kemudian juga dirangkai dengan perjanjian kerja sama antara Fakultas MIPA UGM dan Politeknik Siber dan Sandi Negara mengenai Co-Host International Conference on Cryptography, Informatics, and Cybersecurity (ICoCICs) 2025. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Senin (11/8), di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Pusat UGM.
Sekretaris utama BSSN, Y.B. Susilo Wibowo, S.E., M.M, melihat bahwa dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi sebagai pusat pembelajaran, motor penggerak, penelitian, dan inovasi yang memberikan manfaat luas bagi berbagai pihak. Namun, terdapat tantangan kompleks di balik hal tersebut yang mengancam keamanan siber, kesenjangan literasi digital, hingga kebutuhan akan teknologi yang mandiri dan berdaya saing global. Berkaitan dengan itu, ia mengatakan bahwa universitas merupakan mitra strategis lalu menandaskan, “Menghadapi tantangan ini, kita memahami bahwa kunci utama pencegahan dan penanganan insiden siber terletak pada SDM, keamanan siber yang berkualitas, serta penguasaan teknologi yang handal dan mandiri. Kedua hal tersebut sebagian besar bersumber dari institusi pendidikan.”
Hal senada disampaikan oleh Dr. Danang Sri Hadmoko, selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama. Ia menggarisbawahi kebutuhan saat ini yang berkaitan dengan cyber security dan cyber defense merupakan hal mutlak yang perlu dilakukan secara komprehensif. Di UGM, memiliki pengembangan teknologi, pelatihan, ataupun pendidikan yang sejalan dengan cyber security, menjadikan kolaborasi kedua belah pihak sebagai suatu sinergi yang melengkapi satu sama lain. “Negara ini harus kita perkuat, karena tanpa SDM kita repot sekali menghadapi pencurian data, termasuk sekarang ini video deepfake, ini bagaimana kita mendeteksinya,” terangnya.
Menurut Danang, kerja sama strategis dalam tiga pilar utama yang mendukung Tridharma perguruan tinggi, BSSN maupun UGM tentunya memiliki harapan besar bahwa kemitraan tersebut dapat menjawab persoalan resiliensi ruang siber Indonesia serta mencetak generasi yang tangguh dan profesional dalam menghadapi ketahanan dunia digital.
Penulis : Alena
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie