Dua belas (12) program studi (prodi) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil meraih akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). Kedua belas prodi tersebut adalah Prodi Sarjana Manajemen, Prodi Sarjana Akuntansi, Prodi Sarjana Ilmu Ekonomi, Prodi Magister Akuntansi, Prodi Magister Ekonomika Pembangunan, Prodi Magister Manajemen, Prodi Magister Manajemen (Kampus Jakarta), Prodi Magister Sains Akuntansi, Prodi Magister Sains Manajemen, Prodi Doktor Ilmu Akuntansi, Prodi Doktor Ilmu Manajemen, serta Profesi Akuntan.
Atas raihan tersebut, Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak. CA., menyampaikan FEB UGM sampai saat ini memiliki 14 prodi dalam naungan 3 departemen yang terdiri dari 3 prodi sarjana, 7 prodi magister, 3 prodi doktor, serta 1 program profesi. Sebagai sekolah bisnis tertua di Indonesia, berdiri sejak tahun 19 September 1955, terus memiliki komitmen kuat menjadi fakultas ekonomika dan bisnis terdepan di Indonesia.
Komitmen kuat tersebut juga sebagai upaya FEB UGM dalam menghadapi tantangan global, dan berupaya menumbuhkembangkan pemimpin masa depan dalam ilmu ekonomi dan bisnis untuk mengembangkan aspek keberlanjutan.
“Capaian predikat akreditasi Unggul dari LAMEMBA yang diraih oleh 12 prodi di FEB UGM ini adalah prestasi yang sangat membanggakan dan perlu untuk disyukuri bersama. Ini menjadi refleksi komitmen dan kerja keras dari 12 prodi beserta seluruh stakeholders untuk terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Sementara dua prodi lain yang tersisa yaitu Prodi Magister Sains Ilmu Ekonomi dan Prodi Doktor Ilmu Ekonomi akan menjalani visitasi akreditasi di tahun 2025 mendatang. Semoga kedepan proses akreditasi pada kedua prodi tersebut dapat berlangsung lancar dan mendapat predikat Unggul,” paparnya, Selasa (11/6) di FEB UGM.
Capaian predikat Unggul dari LAMEMBA pada 12 prodi FEB UGM ini, dikatakan Didi merupakan capaian yang luar biasa. Ia mengungkapkan terdapat peningkatan hasil akreditasi di periode sebelumnya dimana dari 12 prodi tersebut 10 prodi terakreditasi Unggul dan 2 prodi terakreditasi A. Berikutnya, di tahun 2024 kedua belas prodi tersebut memperoleh predikat Unggul LAMEMBA.
Didi menjelaskan pelaksanaan akreditasi di tingkat nasional untuk prodi merupakan bagian dari upaya yang dilakukan FEB UGM untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan dan pembelajaran serta reputasi fakultas. Perolehan akreditasi unggul dari LAMEMBA ini juga menjadi bukti konsistensi FEB UGM dalam mempertahankan kualitas pengajaran dan pembelajarannya.
FEB UGM saat ini telah menghasilkan lebih dari 49.000 alumni dan sekitar 5.500 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia dan berbagai negara yang menempuh studi di berbagai jenjang pendidikan baik S1, S2, S3, maupun profesi. Dengan pengalaman lebih dari 68 tahun, FEB UGM telah dan akan terus berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai tantangan baik lokal maupun global dengan didukung oleh lebih dari 200 staf pengajar dan profesional yang kompeten di bidangnya.
Di samping melaksanakan proses reakreditasi LAMEMBA di tingkat nasional, FEB UGM juga telah melalui proses visitasi oleh peer review team dari The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB), lembaga akreditasi sekolah bisnis di tingkat internasional. FEB UGM mendapatkan akreditasi pertama kalinya dari AACSB pada tahun 2014 silam.
Sebagai sekolah bisnis terkemuka, kata Didi FEB UGM saat ini diperhitungkan di kancah nasional dan internasional. Selain memiliki jejaring yang luas, FEB UGM juga tergabung dalam beberapa keanggotaan, diantaranya Global Business School Network (GBSN), Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB), Network of International Business and Economic Schools (NIBES), The Association of Asian-Pacific Business Schools (AAPBS), Asean University Network for Business and Economics (AUN-BE).
“Tantangannya semakin kompleks, karenanya FEB akan selalu berupaya memberikan kontribusi terbaik. Kami berharap kolaborasi, sinergi, serta dukungan penuh dari seluruh stakeholders baik mahasiswa, dosen, tenaga profesional, alumni, orang tua mahasiswa, serta masyarakat,” pungkasnya.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum/ Humas FEB UGM
Foto: Firsto