Dunia terus berubah seiring perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan pesat. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi bagi kalangan industri namun juga bagi perguruan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul karena SDM yang tangguh merupakan sumber utama kekuatan sebuah negara. Hal itu dikemukakan oleh Presiden National University of Singapore (NUS), Tan Eng Chye saat menyampaikan simposium “Future Ready Graduates” di ruang Bali Senat Gedung Pusat UGM, Senin (2/9).
Tan Eng Chye menekankan betapa cepatnya perubahan yang terjadi di dunia saat ini. Ia mencontohkan negara Singapura yang saat ini sangat fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan investasi dalam pendidikan tinggi sebagai kekuatan utama negara. Bahkan pendidikan tinggi harus beradaptasi dengan perubahan besar yang terjadi di dunia industri. Dengan kemajuan dari Industry 1.0 hingga Industry 5.0, hampir 50% pekerjaan diperkirakan akan berubah dalam lima tahun ke depan. “Kita tidak menentukan aturan permainan namun pasar dunia yang menetapkan,” kata Tan Eng Chye.
Dalam konteks ini, NUS telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa lulusan mereka siap menghadapi tantangan ini. Salah satu poin penting yang disoroti Tan Eng Chye adalah perlunya pendekatan interdisipliner dalam pendidikan. Di NUS, pendekatan ini diterapkan melalui kurikulum yang mencakup pelatihan luas dalam literasi data, literasi digital, dan keterlibatan komunitas. “Masalah-masalah saat ini sangat kompleks dan memerlukan kolaborasi antar disiplin ilmu. Mahasiswa memerlukan pelatihan dan pemahaman terkait bagaimana disiplin ilmu yang berbeda dapat saling berinteraksi,” ujar Tan Eng Chye.
Tan Eng Chye menggarisbawahi pentingnya pendidikan berkelanjutan. NUS mendukung alumni untuk terus kembali ke universitas untuk memperbarui keterampilan mereka dan menyesuaikan dengan perkembangan terbaru di bidang mereka. Dengan cara ini, NUS berusaha memastikan bahwa lulusannya tetap relevan di pasar kerja yang dinamis. “Dunia berubah dengan cepat, sehingga pembelajaran harus berlanjut sepanjang hayat,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kata Tan, kolaborasi antara NUS dan Universitas Gadjah Mada dapat bekerja sama lebih erat dalam upaya memajukan pendidikan tinggi dan mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan global.
Penulis : Rahma Khoirunnisa
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie