
Program Studi (Prodi) Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada berhasil menempati peringkat 101-170 dunia dalam QS World University Rankings by Subject 2025. Capaian Antropologi UGM ini merupakan terbaik di Indonesia, mengalahkan Universitas Indonesia di peringkat kedua. Pencapaian ini merupakan tahun ketiga secara berturut bagi Prodi Antropologi masuk peringkat 100 besar dunia.
Ketua Prodi Antropologi, Prof. Dr. Atik Triratnawati, M.A. menyebut pihaknya merasa senang dan bangga atas hasil pencapaian namun masih bisa terus ditingkatkan. “Memang kami masuk peringkat 101-170 tahun ini, tetapi setelah kami evaluasi, peringkat kami sebenarnya turun,” kata Atik, Kamis (24/4) di Kampus UGM.
Prodi Antropologi sejatinya pada tahun lalu berhasil menduduki peringkat 51-110 dunia dunia. Atik menyebutkan bahwa pihaknya segera melakukan evaluasi untuk menganalisis data dan faktor pemeringkatan yang belum optimal. Menurutnya, lingkungan prodi saat ini memiliki iklim yang mendukung kemajuan bersama sehingga setiap pihak dapat memberikan kontribusi maksimal dalam meningkatkan luaran prodi, meskipun tahun ini belum mendapatkan hasil maksimal.
Indikator yang paling ia soroti adalah permasalahan sitasi yang belum berjalan maksimal. Atik mengungkapkan kendala terdapat pada pencatatan sitasi publikasi-publikasi yang dihasilkan oleh dosen-dosen Antropologi yang kerap tidak ditemukan. Di sisi lain, aspek kerja sama yang dilakukan oleh prodi membaik dengan jumlah 15 kerja sama luar negeri dan 10 kerja sama dalam negeri. Ia juga menyebut pihak prodi juga akan mendukung pemantauan terhadap lulusan Antropologi yang bekerja di berbagai sektor. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong dosen-dosennya untuk menghasilkan karya berupa buku dan artikel jurnal serta mendukung pendidikan para dosen ini hingga akhirnya bisa meraih gelar guru besar.
“Pemeringkatan itu memang bukan tujuan akhir sebab ini adalah bonus dari kerja keras dan cerdas dari seluruh elemen. Jadi, tahun 2025 ini kami akan menata ulang SDM yang ada dan mendorong publikasi dan kerja sama yang ada. Harapannya pemeringkatan di awal tahun 2026 nanti kembali menggembirakan,” tutupnya.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok.FIB UGM