
Keluarga sivitas akademika Universitas Gadjah Mada kembali berduka. Kali ini kabar duka datang dari Fakultas Pertanian (Faperta) UGM setelah kehilangan salah satu guru besarnya, Prof. Dr. Ir. Bambang Hendro Sunarminto, S.U. yang meninggal pada Sabtu (30/8), pukul 06.11 WIB di Rumah Duka, Dusun Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman di usia 70 tahun. Sebelum dimakamkan di Makam Keluarga Besar UGM di Sawit Sari, jenazah disemayamkan di Balairung Gedung Pusat UGM.
Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UGM, Prof. M. Baiquni, turut mengucapkan rasa duka atas kepergian almarhum. Baiquni menyebut semasa hidupnya, almarhum menjadi guru dan teladan baik bagi para mahasiswa maupun sivitas akademika. “Pada momen penghormatan terakhir ini, ijinkan Saya atas nama Universitas Gadjah Mada menghaturkan terima kasih kepada Almarhum Prof. Dr. Ir. H. Bambang Hendro Sunarminto, S.U. yang telah menjadi guru dan teladan bagi kita semua” ungkapnya.
Baiquni menyebutkan, almarhum Prof Bambang Hendro Sunarminto,. merupakan seorang dosen purna tugas di Departemen Tanah, Fakultas Pertanian UGM yang dikukuhkan sebagai Guru Besar pada 29 Maret 2011 atau 14 tahun yang lalu dengan judul pidatonya “Indonesia Tunggu Waktu menjadi Penghasil Komoditas Pertanian”. Dalam pidatonya, Prof. Bambang Sunarminto menyadarkan bahwa Indonesia memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan bagi pertanian dan hal ini jika dikelola dengan baik akan mewujudkan Indonesia yang berkelanjutan.
Di akhir pidatonya, Baiquni, mengajak pelayat untuk mendoakan almarhum dan dapat melanjutkan karya inovasi almarhum di masa depan. “Kiranya Tuhan Yang mAha Esa, senantiasa melindungi dan mengiringi langkah kita semua dalam mengembangkan pengetahuan dan melanjutkan karya serta inovasi beliau di masa-masa mendatang,” pungkasnya.
Penulis : Salwa
Editor : Gusti Grehenson