Duka mendalam kembali dirasakan keluarga besar Universitas Gadjah Mada. Purna tugas guru besar Fakultas Kedokteran Hewan, Prof. drh. Kurniasih, MV.Sc., Ph.D., tutup usia pada hari Jumat, 9 Februari 2024 pukul 23.46 di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. Beliau wafat di usianya yang ke-72 tahun dengan meninggalkan keluarga serta berbagai sumbangsih berharga di dunia akademik. Penghormatan terakhir dihadiri oleh sejumlah kerabat, pimpinan, dan dosen pada Sabtu (10/2) siang di Balairung UGM.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya selama ini pada Prof. Kurniasih. Tidak lupa kami juga memohon maaf sebesar-besarnya apabila selama beliau mengabdi ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak,” tutur perwakilan pihak keluarga Prof. Kurniasih, Anton Widodo. Pengabdian Prof. Kurniasih sebagai ahli patologi, khususnya di dunia akuatik telah diakui banyak kalangan. Ketekunan dan usaha kerasnya telah banyak membantu penyelesaian masalah-masalah di bidang perikanan, sekaligus membuat beliau dikenal dan dihormati sebagai Guru Besar Fakultas Peternakan UGM.
Selama 44 tahun pengabdian, Prof. Kurniasih berkontribusi besar dalam meneliti dan mendiagnosa penyakit-penyakit hewan air. Penelitian tersebut ternyata berhasil membantu para pembudidaya ikan untuk mengetahui jenis-jenis gangguan pada ikan. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu pendiri dari Asosiasi Patologi Veteriner Indonesia (APVI) pada tahun 2003 bersama sejumlah akademisi lainnya di bidang patologi. Prof. Kurniasih merupakan anggota aktif yang sering memberikan bimbingan dan pelatihan bagi para anggota organisasi. Jasa dan pengabdian beliau begitu bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
“Segenap keluarga civitas akademika Fakultas Kedokteran Hewan UGM menghaturkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas kepulangan almarhumah Proh. Kurniasih. Kami sangat kehilangan beliau sebagai sosok seorang dosen, pemimpin, ibu, dari semua keluarga besar FKH UGM. Dedikasi beliau, jasa beliau sangat banyak, tidak terhitung. Kami berdo’a semoga kebaikan beliau selama bertugas di FKH UGM meskipun sudah purna akan menjadi amal jariyah beliau,” ujar Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D.
Perjalanan karier Prof. Kurniasih dimulai setelah lulus S1 dari FKH UGM dan menempuh S2 di Australia. Pertama kali diangkat sebagai Guru Besar FKH UGM pada tahun 2006, beliau telah memberikan sumbangsih penelitian yang luar biasa. Sampai pada tahun 2021, Prof. Kurniasih resmi purna tugas, dan tetap aktif menghasilkan karya-karya luar biasa di bidang patologi. Salah satu pesan bermakna disampaikan dalam pidato purna tugasnya. “Pathologist never die. Gantungkan cita citamu setinggi langit, tidak ada ilmu yang berdiri sendiri, dokter hewan harus tau ilmu-ilmu multidisipliner ucap beliau kala itu.
Pesan tersebut menjadi nasihat yang terus diingat oleh civitas akademika FKH UGM. Sebagai ahli patologi, Prof. Kurniasih paham betul bagaimana pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam berbagai bidang. Akan sulit jika setiap bidang keilmuan berdiri dan berjalan masing-masing tanpa adanya upaya bersama. Hal inilah yang menurut Prof. Kurniasih akan memperkuat ilmu pengetahuan hingga di masa mendatang. “Selama hidupnya, beliau dikenal sebagai sosok yang tekun, dan tegas. Tapi tidak pernah sekalipun marah ataupun memberi nilai jelek pada mahasiswa. Kehadiran beliau memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Semoga beliau senantiasa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya,” pesan ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. Ir. Mohammad Maksum Machfoedz, M.Sc.
Penulis: Tasya
Foto: Donie