Duka mendalam kembali dirasakan UGM. Salah satu sosok terbaik yang pernah dimiliki UGM, Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D., telah berpulang pada Rabu (10/7), pukul 10.30 WIB di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Almarhum dimakamkan di Pemakaman Keluarga UGM Sawit Sari pada hari Kamis (11/7), pukul 10.30 WIB setelah sebelumnya dilakukan upacara persemayaman di Balairung UGM.
“Saya atas nama keluarga besar Universitas Gadjah Mada menghaturkan ungkapan duka cita mendalam atas berpulangnya Almarhum Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D,” ucap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si.
Selama kurang lebih 41 tahun mengabdi di FMIPA UGM, Retantyo dikenal sebagai sosok yang ramah dan sabar oleh rekan sejawatnya. Semasa hidupnya Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang tekun dalam mendalami bidang ilmunya. Berkat ketekunan tersebut kurang lebih 43 hari yang lalu Almarhum dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Algoritma dan Komputasi FMIPA UGM.
Dalam pengukuhan yang dilaksanakan tanggal 24 Mei 2024 lalu, Almarhum menyampaikan pidato dengan judul “Kecerdasan Artifisial dalam Bidang Kesehatan: Tinjauan Klasik Hingga Modern”. Almarhum menangkap fenomena penggunaan kecerdasan artifisial yang semakin masif dalam berbagai aplikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mendorong Almarhum untuk mengkaji tentang konsep kecerdasan buatan klasik hingga modern.
Penggunaan kecerdasan artificial, khususnya dalam bidang kesehatan merupakan bidang penelitian yang Almarhum tekuni sejak menjalani Program Doktor di University of Manchester Institute of Science and Technology hingga dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa Program Magister dan Doktor.
“Pada momen penghormatan terakhir ini, ijinkan saya menghaturkan terima kasih mendalam kepada Almarhum Prof. Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D. atas pengabdian dan dedikasinya bagi UGM, khususnya bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Segenap amalan ilmu dan karya beliau, Insya Allah menjadi pembuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan masa depan,” pungkasnya.
Penulis: Paris
Fotografer: Firsto