Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., meraih Anugerah Gender Champion. Pemberian anugerah dilakukan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (19/12).
Gender Champion adalah penghargaan yang diberikan kepada seseorang baik itu pribadi atau pejabat, aktifis, atau tokoh masyarakat yang peduli akan perkembangan dan kemajuan pengarusutamaan gender serta mendorong atau memberikan kontribusi untuk pencapaian kesetaraan gender di DIY.
“Ada beberapa bidang. Untuk saya anugerah ini diberikan di bidang pendidikan,”tutur Wening, Rabu (20/12).
Panitia melihat Wening berkomitmen dalam mendorong upaya pengarusutamaan gender di UGM termasuk berkontribusi memosisikan UGM sebagai kampus inklusi. Wening juga dilihat berkontribusi dalam upaya meminimalisasi kesenjangan dalam dunia pendidikan. Kiprahnya dalam upaya pencegahan dan penanganan Kekerasan Seksual, dan kekerasan lain menjadi poin penting dari pemberian anugerah ini
“Saat itu sebelum terbitnya Permendikbudristek kita sudah ada Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual oleh Masyarakat UGM,”katanya.
Wening menilai di dunia pendidikan masih ada pola yang sama di berbagai belahan dunia. Jumlah mahasiswa S1 memang sudah cukup seimbang antara laki-laki dan perempuan. Demikian pula di bidang science, perempuan juga sudah memiliki kesempatan sama. Sayangnya, semakin ke jenjang lebih atas yaitu S2 atau S3 kesempatan bagi perempuan semakin mengecil (sedikit).
“Maka kesempatan lebih luas kepada perempuan terutama dari berbagai kelompok rentan perlu dibukakan aksesnya secara lebih luas dalam bidang pendidikan,”urainya.
Ia juga menyoroti isu kekerasan (verbal, seksual, psikologis, dan simbolis) yang juga masih mewarnai dunia pendidikan sehingga mendesak untuk segera dihilangkan dari dunia pendidikan.
Seperti diketahui, selain menjabat sebagai wakil rektor, Wening Udasmoro adalah Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sastra dan Gender pada Fakultas Ilmu Budaya UGM. Ia menyampaikan pidato pengukuhannya berjudul Maskulinitas Transformatif: Kekerasan dan Subyek Yang Bergerak Dalam Dinamika Sastra dan Budaya.
Sebagai Akademisi yang mempelajari sastra, Wening melihat bahwa semua orang adalah pewaris dari dinasti kekerasan yang narasinya ditransmisikan lewat berbagai cerita, baik secara oral, tertulis maupun visual.
Penulis: Satria