Perusahaan yang bergerak di bidang energi, perkebunan dan pariwisata, PT. Mitora, membuka peluang kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dalam bidang pengembangan pariwisata, pertanian dan energi terbarukan. Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara Presiden Direktur PT. Mitora, Minoru Arae, dengan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., Senin (8/1), di Gedung Pusat UGM.
Minoru Arae mengatakan pihaknya kini tengah mengembangakan agrowisata di kawasan dataran tinggi Malino, Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam pegembanngan pariwisata tersebut pihaknya juga mengelola perkebunan bunga yang berorientasi ekspor dengan menggunakan teknologi greenhouse sehingga membutuhkan dukungan riset dari ilmu pertanian dan teknologi pertanian. “Apa yang kami kembangkan saat ini di bidang pertanian sangat relevan dengan persoalan global saat ini terkait perubahan iklim dan pemanasan global,” katanya.
Menurutnya, UGM merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki program studi di bidang pertanian dan pariwisata diharapkan bisa mendukung kegiatan operasional perusahaan tersebut lewat kolaborasi riset. Tidak hanya di bidang pertanian, pihaknya juga membuka peluang kerja sama dalam pengembangan energi baru dan terbarukan serta akan membuka klinik kesehatan bagi pengunjung atau masyarakat yang berada di kawasan wisata. “Kita ingin melibatkan banyak akademisi dari berbagai perguruan tinggi,” katanya.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., menyambut baik penjajakan kerja sama yang dilakukan oleh PT. Mitora. Apalagi berbagai bidang kerja sama yang diperlukan oleh perusahaan tersebut sudah ada di UGM. Pengalaman UGM selama puluhan tahun dalam mengelola kebun dan pabrik teh Pagilaran di Batang Jawa Tengah dan kawasan konservasi hutan Wanagama Gunungkidul Yogyakarta bisa memberikan inspirasi dalam mengelola industri perkebunan dan agrowisata. “Saya kira banyak hal yang nantinya bisa dikolaborasikan,” ujarnya.
Selain perkebunan teh, kata Rektor, pihaknya juga tengah mengembangkan industri cokelat di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Soal dukungan untuk pengembangan klinik kesehatan, UGM juga memiliki pengalaman dalam mengelola klinik pratama dan rumah sakit pendidikan sehingga bisa membuka peluang kerja sama yang lebih luas.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto