Sebanyak 23 mahasiswa dari lima negara mengikuti Summer Course on Ecosystem-based Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation (Eco-DRR and CCA) di Fakultas Geografi UGM pada 21-26 Agustus 2023.
Dalam kegiatan yang berlangsung secara bauran tersebut para peserta belajar tentang upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang resilien melalui pendekatan ekosistem. Tahun ini summer course diikuti peserta dari Filipina dan Indonesia yang sebagian besar merupakan dosen, mahasiswa Program Master ataupun Doktoral dari Fakultas Geografi dan Fakultas Teknik UGM dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan.
Kegiatan ini juga diikuti oleh perwakilan instansi pemerintah. Beberapa diantaranya Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Pembukaan summer course dilaksanakan pada Senin (21/8) yang dihadiri oleh 23 peserta dan narasumber yang berasal dari lima negara. Sambutan disampaikan oleh Koordinator Summer Course sekaligus mewakili Fakultas Gegorafi yaitu Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerja Sama, dan Alumni, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, M.T., M.Sc. Lalu, dilanjutkan sambutan oleh perwakilan dari Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) Office.
Dyah menyampaikan penyelenggaraan summer course tahun ini pertama kali dilaksanakan secara luring setelah terjadinya Pandemi COVID-19. Summer course kali ini merupakan kelanjutan dari berbagai aktivitas terkait Eco-DRR and CCA yang telah diselenggarakan oleh Fakultas Geografi UGM sejak tahun 2010. Summer course terdiri dari berbagai kegiatan berupa Short Course, Summer Course, Training of Instructors, Workshop, Webinar, Joint Research Project, dan Young Researchers School.
Ditambahkan Dyah, untuk narasumber dari UGM berasal dari Fakultas Teknik, Pusat Studi Bencana, dan Pusat Studi Asia dan Pasifik. Selain narasumber dari luar UGM berasal dari University of Glasgow, Disaster Prevention Research Institute (DPRI) Kyoto University, Universita de Padova, UN Environmental Programm (UNEP), Partnership for Environment and Disaster Risk Reduction (PEDRR), University of Nagoya, and Chinese Academy of Science.
“Lewat kegiatan summer course ini diharapkan dapat meningkatkan upaya memahami data, kondisi lapangan, dan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang resilien melalui pendekatan ekosistem. Upaya ini sejalan dengan komitmen UGM dalam peningkatan kualitas pembelajaran baik secara luring maupun virtual sebagai World Class University,”paparnya.
Penulis: Unit Kerja Sama Luar Negeri Fakultas Geografi UGM;
Editor: Ika