Pusat Pelatihan Internasional Manajemen Ayam Petelur Bebas Sangkar Milik Fakultas Peternakan UGM yang berada di Pedukuhan Kalijeruk, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, berhasil mendapat Sertifikasi Internasional animal welfare certification dari Lembaga Humane Farm Animal Care (HFAC) yang berdomisili di Amerika Serikat. Penyerahan sertifikat diserahkan oleh Direktur Program Global HFAC, Luiz MAzzon Neto, kepada Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Budi Guntoro , M.Sc., Ph.D., IPU ASEAN ENG, di ruang auditorium Fakultas Peternakan, Selasa (23/1).
Budi Guntoro mengatakan penyerahan sertifikasi internasional dari HFAC ini menandakan adanya pengakuan dari lembaga sertifikasi internasional atas kegiatan pengembangan pusat pelatihan ternak unggas bebas sangkar yang mengutamakan prinsip kesejahteraan hewan. “Lembaga ini menilai bahwa model pelatihan uang kita kembangkan konsepnya betul-betul memperhatikan konsep animal welfare sehingga kita diberikan penghargaan sertifikasi,” katanya.
Budi Guntoro menambahkan bahwa sertifikasi animal welfare dari HFAC ini kepada Fakultas Peternakan ini merupakan yang pertama kalinya diberikan kepada pendidikan tinggi di wilayah Asia Pasifik. Sebelumnya sertifikasi ini diberikan kepada industri peternakan modern.
“Saya kira ini untuk pertama kali kampus di Asia Pasifik mendapat sertifikasi ini,” katanya.
Dekan Budi Guntoro berharap dengan adanya sertifikasi ini bisa memberikan motivasi bagi dosen dan mahasiswa Fakultas Peternakan untuk terus memberikan kontribusi dalam pengembangan pemeliharaan unggas yang memperhatikan kesejahteraan hewan. “Nantinya semakin banyak produk peternakan kita yang lebih sehat dan memperlakukan hewan sesuai dengan kondisi habitatnya,” tegasnya.
Menurut Budi, pusat pendidikan dan pelatihan kandang unggas bebas sangkar yang dikembangkan Fakultas Peternakan UGM bekerja sama dengan Global Food Partners saat ini menjadi pusat pendidikan peternakan bebas sangkar di tingkat Asia Pasifik. Meski menjadi pusat pendidikan dan pelatihan internasional dirinya tetap berkomitmen akan mendampingi dan menggandeng para peternak tradisional di tanah air. “Belum lama ini kita menerima sekitar 30 orang peternak dari Filipina, ada juga dari Malaysia, India dan beberapa mahasiswa dari Belanda,” jelasnya.
Luiz Masson Neto selaku Global Program Director of Humane Farm Animal Care (HFAC) mengatakan dengan adanya sertifikasi animal welfare ini UGM dapat menjadi pelopor dalam pengembangan manajemen kandang ayam petelur bebas sangkar di tingkat Asia Pasifik.
CEO Global Food Partners, Elisa Lane, menambahkan pusat pelatihan internasional yang dimiliki oleh Fakultas Peternakan UGM bisa menjadi rujukan terbaik mengenai sistem pemeliharaan ayam petelur bebas sangkar di tingkat global. “Saya kira para supplier telur untuk dapat belajar mengenai pemeliharaan ayam yang mengutamakan kesejahteraan hewan di tempat ini. Sehingga, kesejahteraan hewan, dalam hal ini ayam petelur, dapat direalisasikan,” tutur Lane.
Penulis : Gusti Grehenson