Muhammad Zein Permana, S.Psi., M.Si., dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dari Fakultas Psikologi UGM. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat ini dinyatakan lulus setelah berhasil melaksanakan ujian terbuka dengan mempertahankan desertasi berjudul Perluasan Diri Pemuda Untuk Berkarya Melalui Relasi.
Dalam ujian yang didampingi promotor, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D. dan Muhammad Najib Azca, M.A., Ph.D. selaku Ko-promotor, Muh Zein Permana menyampaikan permasalahan seputar perluasan diri dalam relasi untuk memfasilitasi pemuda dalam menghasilkan karya. Dia menyampaikan perluasan diri melalui relasi dapat membantu pemuda untuk memaknai dan memperluas relasi yang dimiliki, menentukan arah dan peran diri dalam berkarya, dan meningkatkan keterampilan interpersonal dan pandangan mereka terhadap dunia.
“Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah action research karena permasalahan yang ingin dikaji dan diteliti merupakan masalah yang cukup penting dan mendesak untuk segera diselesaikan dan membutuhkan keterlibatan dengan anak muda sebagai partisipan dalam hubungan yang kolaboratif, sekaligus membuka ruang komunikasi dalam bentuk dialog agar temuan dan luaran penelitian dapat dicapai,” ujar Muh Zein, di Ruang Sidang A203 gesung A lantai 2, Fakultas Psikologi UGM, Kamis (18/7).
Dari penelitian yang dilakukan berhasil memberikan gambaran penghayatan pemuda terhadap diri dan relasinya. Fitur eksplorasi dan mobilisasi adalah deskripsi dari bagaimana pemuda menghayati kepemudaan dari sudut pandangnya sendiri.
Fitur ini sebelumnya tidak pernah secara eksplisit dijadikan cara para akademisi untuk menjelaskan, memprediksi perilaku pemuda, akan tetapi melihat dari cara para pemuda mendeskripsikan apa yang mereka pikir, rasa, kenali, hadapi, dan mendorong terkait realitas sebagai pemuda.
“Fitur eksplorasi dan mobilisasi ini menjadi kata kunci yang mendefinisikan siapa dan seperti apa itu pemuda di Indonesia. Gambaran ini menjadi sebuah kebaruan karena kemudian mempermudah akademisi, praktisi, dan juga kemungkinan besar pemerintah untuk memiliki pisau analisa dalam menjelaskan, memprediksi bahkan untuk punya kendali pada perilaku baik secara individual, interpersonal maupun kelompok pemuda,” ucapnya.
Muh Zein berharap dari penelitiannya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memahami penghayatan pemuda terhadap diri, relasi, peran, dan arah diri untuk berkarya. Adapun implikasi temuan dari penelitian ini adalah perlunya dukungan dan fasilitasi yang memadai dari berbagai pihak dalam membangun pemuda yang produktif dan berkarya melalui perluasan diri melalui relasi.
Penulis: Agung Nugroho