Sebanyak 200 tanaman anggrek dipamerkan dalam festival anggrek di area kebun anggrek dan embung Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, Jalan Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, Sabtu (18/5). Berbagai jenis anggrek yang berasal dari koleksi PIAT dan 8 komunitas pecinta anggrek di Yogyakarta. Festival anggrek kali ini dimeriahkan dengan kegiatan lelang anggrek, lomba mewarnai, dan talkshow.
Festival yang mengambil tema Mindfulness Bisnis Anggrek “Menemukan Ketenangan Melalui Budi Daya Tanaman” juga meluncurkan program “Nganggrek nang Kampus” yang merupakan komitmen dari PIAT UGM dan komunitas pegiat anggrek untuk menjalin kerja sama budi daya anggrek melalui pelatihan teknik budi daya dan pameran sebagai upaya promosi keanekaragaman anggrek kepada publik yang akan dilakukan secara rutin dan berkala. Seremonial ini dilakukan secara simbolis dengan mengangkat anggrek secara bersama-sama yang dilakukan oleh Sekretaris Universitas UGM, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M, Kepala PIAT, Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D., dan perwakilan dari Biology’s Orchid Study Club (BiOSC) Fakultas Biologi, dan Kagama Orchid.
Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M, mengatakan festival anggrek yang merupakan bagian dari re-opening kebun anggrek PIAT menjadi salah satu langkah nyata Universitas untuk melakukan kegiatan di luar kegiatan akademik yang berdampak positif bagi masyarakat. “Harapannya setelah ini PIAT bisa menjadi tempat diskusi untuk mengembangkan anggrek tidak hanya dari segi keindahan karena bisa digunakan sebagai terapi self-healing, tetapi juga riset penambahan varietas. Inovasi ini yang perlu kita kuatkan,” ungkap Andi.
Andi menambahkan, hasil riset anggrek perlu untuk dimasukkan ke inkubasi dan hilirisasi ke masyarakat karena anggrek adalah komoditas yang mempunyai prospek yang baik untuk terus diusahakan. “Mari kita semua berkolaborasi agar anggrek bisa menjadi komoditas pendorong ekonomi, tidak hanya bagi diri sendiri dan komunitas, tetapi juga secara nasional,” tutupnya.
Kepala PIAT, Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D. menjelaskan festival anggrek akan menjadi agenda tahunan dengan tetap menggandeng komunitas karena PIAT sebagai perwakilan Universitas memposisikan diri sebagai Hub atau pusat kegiatan yang membawa misi tri dharma perguruan tinggi. “Festival Anggrek ini akan menjadi annual event dan rencananya pada Oktober nanti kita bersama komunitas anggrek, kita akan mengadakan pameran,” ujar Alan.
Ia menambahkan pilihan untuk berkolaborasi dengan komunitas dikarenakan PIAT memiliki akar yang kuat terkait penelitian dan edukasi, sedangkan hilirasi atau penguatan model bisnis akan dilakukan bersama-sama dengan komunitas. Alan berharap kolaborasi ini akan membawa kebermanfaatan yang lebih luas di masyarakat.
Pada talkshow yang bertajuk Mindfulness Bisnis Anggrek, PIAT menghadirkan tiga narasumber yaitu Aries Bagus Sasongko., S.Si., M.Biotech dari Fakultas Biologi, Ricky Setiaji Nugraha, S.P., M.Sc. dari Agri Orchids, dan Syafni Sukmana, S.P., M.Sc. dari Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia. Ketiga narasumber berbagi pengalaman best practice tentang teknik budi daya dan perawatan anggrek, tips sukses memulai bisnis anggrek, penjelasan studi empiris adanya korelasi positif antara kegiatan berkebun atau terapi hortikultura dengan kesehatan mental hingga pemanfaatan tanaman anggrek pada perspektif arsitektur lanskap.
Penulis: Triya Andriyani
Editor: Gusti Grehenson
Foto: Firsto