Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., melakukan kunjungan ke lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) UGM di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara Jawa Tengah, Minggu (22/1). Di Kecamatan Mlonggo ini, sebanyak 30 mahasiswa UGM melakukan pengabdian di dua desa yaitu Desa Karanggondang dan Desa Jambu dengan melakukan berbagai kegiatan pengabdian di bidang sosial humaniora, bidang agro, bidang kesehatan dan bidang saintek.
Kunjungan dilakukan untuk melihat secara langsung sekaligus memastikan berbagai program implementasi KKN-PPM UGM yang telah dilaksanakan. Dalam kunjungan yang terpusat di Pendopo Kecamatan Mlonggo, rektor bersama rombongan melihat langsung berbagai produk yang dihasilkan mahasiswa diantaranya pembuatan enco-enzyme dan eco-printing, pembuatan berbagai peta, penanaman rumput Gama Umami, pembuatan Mineral Block dan UMMB, budi daya Maggot BSF, pembuatan pupuk organik untuk pertanian dan pembuatan bio-poll untuk mengatasi pencemaran air dan lain-lain.
Rektor merasa bersyukur bisa berada di tengah-tengah mahasiswa UGM yang sedang melakukan KKN di Kabupaten Jepara. KKN UGM di bumi Kartini disebutnya mengingatkan soal emansipasi yang diperjuangkan RA. Kartini dan data mahasiswa UGM memperlihatkan itu karena hampir 55-60 persen mahasiswa UGM saat ini adalah perempuan.
“Ini juga terlihat setiap kali wisuda tercatat sekitar 55 – 60 persen lulusan adalah perempuan dan yang mengikuti KKN di sini juga Sebagian besar perempuan. Jadi apa yang digagas, apa yang dicita-citakan ibu Kartini nampaknya sudah menjadi kenyataan. Artinya kita membicarakan tentang gender, ada kesamaan peran untuk turut berkontribusi bagi negara,” tuturnya.
Kegiatan KKN, kata Rektor, merupakan kegiatan yang menjadi kebanggaan UGM. Kegiatan ini diinisiasi lebih dari 50 tahun yang lalu dan selalu ada jejak-jejak yang ditinggalkan oleh para mahasiswa.
Kegiatan bakti pengabdian ini sangat ditunggu masyarakat. Dengan KKN, kata Rektor, bagi seorang mahasiswa tidak perlu menunggu sampai lulus untuk bisa melakukan pengabdian kepada masyarakat.
“Saya dulu KKN di Grobogan, di tempat yang sangat minus, air pun sangat sulit didapatkan tetapi ada sesuatu yang bisa kita berikan pada masyarakat dan pengabdian langsung itu sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya.
Meskipun diakui ada juga berkeluh kesah soal KKN ini dan mempersoalkan kenapa harus melakukan KKN. Bagi rektor kegiatan KKN oleh mahasiswa UGM adalah keharusan sehingga jika tidak menghendaki KKN sejak awal mestinya tidak perlu masuk ke UGM.
KKN adalah misi dari institusi dan UGM adalah universitas pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia setelah merdeka. Sehingga sejak awal mahasiswa yang masuk ke UGM menjadi bagian dari pembangunan masyarakat.
“Itu adalah karakter yang ingin diukir agar lulusan-lulusan UGM menjadi bagian dari pembangunan dan pencerdasan dari masyarakat itu sendiri,” ucapnya.
Ova Emilia merasa senang menerjunkan mahasiswa KKN dengan misi-misi tertentu. Misi yang mungkin dikaitkan dengan pengembangan wisata, UMKM dan lain-lain. Dengan membawa misi KKN mahasiswa tentu saling memberi manfaat baik untuk mahasiswa sendiri maupun pemerintah daerah.
“Insya Allah ini program yang terus kita galakkan dan akan kita tekuni. Tentunya terima kasih pada adik-adik yang telah memberikan yang terbaik selama menjalani KKN disini, dan saya yakin karya-karya kalian adalah karya yang Istimewa,” imbuhnya.
Untuk KKN-PPM UGM Periode 4 tahun 2023 yang berlangsung sejak 18 Desember 2023 hingga 5 Februari 2024 secara keseluruhan mahasiswa ditempatkan di 13 provinsi. Mereka ditempatkan di 30 kabupaten/kota, 44 kecamatan di Indonesia, dan diikuti oleh 1.172 mahasiswa.
Kepala Bagian Pemerintahan, Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara, Rapawi, S.Sos.I, MM., menambahkan jaringan kerja sama yang dibangun bersama dengan UGM sudah cukup lama, dan akan berakhir pada 8 Juni 2025. Meski begitu, Pemkab Jepara terus berharap agar kerja sama ini tetap terus bisa diperpanjang dan Pemkab Jepara tetap membuka diri untuk kegiatan mahasiswa KKN, khususnya dengan Universitas Gadjah Mada.
Terkait KKN ini, katanya, tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kabupaten Jepara adalah memberikan izin terkait lokasi KKN. Beberapa lokasi KKN di Jepara disebutnya memiliki tantangan yang luar biasa seperti lokasi-lokasi yang berada di wilayah Kecamatan Karimunjawa.
“Saya sarankan untuk yang di Karimunjawa ini untuk lebih diperhatikan karena tantangannya luar biasa. Berada di sebelah utara Pulau Jawa untuk harus selalu memperhatikan berkaitan gelombang dan angin. Seperti di Parang Nyamuk dan Kemujan, kalau mau mengadakan KKN di sini sebaiknya bulan Juli Agustus yang diperkirakan gelombang dan angin tidak terlalu kencang ,” ujarnya.
Camat Mlonggo, Sulistyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada KKN UGM. Terlebih dengan adanya kunjungan oleh UGM tentunya akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, pelaksanaan KKN bukan hanya untuk mengaplikasikan berbagai teori yang telah diperoleh dari perkulihan di kampus tetapi peran mahasiswa KKN sangat dibutuhkan di tengah kondisi dan kebutuhan riil masyarakat saat ini yang semakin kompleks.
“Ini tidak hanya sekedar mendapat tambahan pengetahuan tetapi juga memperoleh sumbangan pemikiran dan kerja nyata dalam rangka menyukseskan pembangunan yang ada di desa dan daerah,” paparnya.
Susilo Andi Darma, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan menambahkan KKN di Kabupaten Jepara kali ini mengangkat tema Tumbuh Harmoni Melalui Sinergi Lingkungan, Ekonomi, dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Pesisir yang Berkelanjutan di Desa Jambu dan Karanggondang. Dengan melihat potensi yang ada di Desa Karanggondang dan Desa Jambu, mahasiswa KKN-PPM UGM merumuskan berbagai program untuk mengatasi permasalah lingkungan, ekonomi, peningkatan kesehatan masyarakat dan membangun sinergi dan kolaborasi untuk mendukung program-program berkelanjutan di Desa Karanggondang dan Jambu.
Turut hadir dalam kunjungan ini Kepala Bagian Pemerintahan, Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara, Rapawi, S.Sos.I, MM mewakili bupati, Camat Mlonggo, Sulistyo, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), M. Akbar Hadi Prabowo, S.H., M.H, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D, Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes, Sekretaris DPKM UGM, Sekretaris DPKM, Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum, Kepala Subdirektorat Kuliah Kerja Nyata, Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt, M.Sc., Ph.D., IPM dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Susilo Andi Darma, S.H., M.Hum.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donni