
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., melakukan kunjungan resmi ke Timor Leste dan bertemu langsung dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta, Kamis (20/3) di Kota Dili, Timor Leste. Kunjungan delegasi UGM ini mengemban misi untuk memperkuat jejaring internasional dan memperkuat kerja sama strategis di bidang pendidikan, pengajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Pertemuan dengan Presiden Timor Leste ini dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik, mantan Duta Besar Norwegia, Todung Mulya Lubis, serta anggota Advisory Board LSM, Heny Yulianto. Sementara delegasi UGM yang turut hadir diantaranya Wakil Rektor Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, Direktur Pendidikan dan Pengajaran, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D serta Kepala Biro Manajemen Strategis, Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor menegaskan komitmen UGM untuk menjalin kerja sama tridarma perguruan tinggi dengan Pemerintah Timor Leste. Kerja sama ini mencakup pendidikan dan pengajaran melalui program seleksi calon mahasiswa asal Timor Leste di Dili, peningkatan literasi generasi muda, serta penguatan nilai toleransi dan budaya damai. Selain itu, dibahas pula peluang kolaborasi dalam pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan UGM dan universitas-universitas di Dili. “Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan program-program yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pembangunan berkelanjutan. Salah satu inisiatif utama dalam pengabdian masyarakat adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di Timor Leste,” kata Ova.
Rektor lalu menyampaikan harapannya agar pertemuan ini dapat menjadi tonggak penting dalam upaya menyetarakan akses terhadap pendidikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat Timor Leste, khususnya dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi generasi muda di berbagai disiplin ilmu. Menurutnya, kerja sama yang terjalin antara Universitas Gadjah Mada dan berbagai institusi di Timor Leste diharapkan tidak hanya menciptakan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, tetapi juga memperkuat pertukaran ilmu pengetahuan, riset, dan pengembangan sumber daya manusia di kedua negara. “Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi kepentingan masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kami ingin memastikan bahwa inisiatif ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi dapat berkelanjutan dengan berbagai program kolaboratif yang konkret, seperti pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, serta dukungan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan di Timor Leste,” tutur Prof. Ova Emilia.
Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta, menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap dukungan berkelanjutan yang diberikan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di negaranya. Menurutnya, peran UGM dalam mendukung pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kapasitas generasi muda Timor Leste sangatlah berarti, terutama dalam membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk menghadapi tantangan global.
Ia menegaskan rasa terima kasihnya atas komitmen UGM dalam memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas serta mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing akademik dan profesional masyarakat Timor Leste. Ramos-Horta juga menekankan pentingnya keberlanjutan kerja sama ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak individu dan berkontribusi pada pembangunan sosial-ekonomi negara. “Tentunya kami berkomitmen untuk membantu UGM dalam memperkuat jejaring internasional serta membuka lebih banyak peluang kolaborasi akademik dan riset yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Semoga upaya bersama ini tidak hanya membawa manfaat bagi Timor Leste, tetapi juga memperkaya pengalaman serta wawasan sivitas akademika UGM, sehingga kita dapat terus berkembang dan saling menginspirasi dalam membangun masa depan yang lebih baik,” harapnya dengan penuh optimisme.
Sementara itu, Todung Mulya Lubis menekankan pentingnya tindak lanjut dari pertemuan strategis ini melalui UGM Annual Lecture, sebuah program akademik bergengsi yang bertujuan untuk memperkaya wawasan intelektual para mahasiswa, akademisi, serta pemangku kepentingan di kawasan. Program ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah diskusi ilmiah, tetapi juga ajang berbagi pengalaman langsung dari para pemikir dan inovator kelas dunia, khususnya para peraih Nobel dari kawasan Asia. Dengan menghadirkan tokoh-tokoh berpengaruh di berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan, ekonomi, hingga perdamaian, program ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru, menginspirasi generasi muda di Indonesia dan Timor Leste, serta mendorong lahirnya pemimpin masa depan yang berkontribusi bagi pembangunan global.
Penulis : Triya Andriyani
Foto : Biro Manajemen Strategis