Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam Seminar Peringatan ke-10 Consortium SUIJI yang diselenggarakan di Ehime, Jepang, pada tanggal 8-9 Februari 2024.
SUIJI (Six-University Initiative Japan Indonesia) adalah konsorsium yang dibentuk oleh Universitas Ehime pada Maret 2011 bersama dengan lima universitas lain di Jepang dan Indonesia (Universitas Ehime, Universitas Kagawa, Universitas Kochi, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Hasanuddin). SUIJI memiliki berbagai program dengan fokus utama pada program pendidikan bersama tingkat lanjut yang mencakup studi pascasarjana untuk pertanian berkelanjutan.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., menekankan kemungkinan untuk memperluas program SUIJI dengan mengundang mahasiswa untuk magang di industri mitra UGM. Ia juga menyampaikan tentang peluang beasiswa untuk universitas anggota SUIJI serta potensi untuk meningkatkan program Ph.D bersama.
Dalam acara ini, UGM diwakili oleh Rektor, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., Kepala Kantor Urusan Internasional, Alfatika Aunuriella Dini, Ph.D., serta Dekan dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., dan Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P., sebagai Penanggung Jawab Program SUIJI di UGM.
Kepala Kantor Urusan Internasional, Alfatika Aunuriella Dini, Ph.D., memaparkan pada tahun 2024 ini menandai 12 tahun kolaborasi UGM dalam Consortium SUIJI. Sejak saat itu, delapan kesepakatan penelitian bersama, program bersama untuk program Magister dan Doktor, serta program mobilitas mahasiswa telah diimplementasikan.
Hingga saat ini, lanjutnya, kolaborasi penelitian bersama telah menghasilkan 36 publikasi di jurnal terkemuka, 356 mobilitas mahasiswa termasuk mahasiswa yang datang dan pergi dari dan ke UGM dalam Program Pelayanan Pembelajaran SUIJI (SLP), serta 39 mahasiswa dalam Program Bersama SUIJI untuk Magister & Doktor. Program Pelayanan Pembelajaran SUIJI mirip dengan program KKN yang dimiliki oleh UGM. Mahasiswa dari Jepang yang datang dalam rangka SUIJI ditempatkan di Bantul, Imogiri, dan Gunungkidul selama program 6 minggu, sementara di Jepang, mahasiswa Indonesia ditempatkan di Ainan, Kuroshio, Akehama, Takagawa, Yasuda, Muruto, dan Shodeshima. Program pelayanan pembelajaran menggabungkan pembelajaran di dalam kelas yang dapat diterapkan untuk pelayanan masyarakat, untuk mendorong mahasiswa mengatasi masalah dengan menghormati nilai-nilai manusia yang beragam.
Selain menghadiri Seminar Peringatan ke-10 Consortium SUIJI, dalam kesempatasn itu rombongan UGM juga bertemu dengan para alumni yang saat ini berada di Matsumaya, Ehime, dalam acara pertemuan alumni pada tanggal 7 Februari di restoran setempat. Sebanyak 6 alumni menghadiri acara tersebut, terdiri dari alumni UGM serta dosen UGM yang saat ini sedang belajar di Ehime.
Penulis: KUI UGM;
Editor: Ika