Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., mengatakan memperingati hari pahlawan sebagai momentum untuk membangun semangat intelektualitas dengan menggiatkan pendidikan untuk mencerdaskan bangsa, menggiatkan penelitian untuk membangun inovasi dan kebaruan pemikiran, menggiatkan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan kemanusiaan. Hal itu disampaikan Rektor UGM saat memberikan amanat pada upacara memperingati hari pahlawan yang berlangsung di halaman Balairung, Jumat (10/11).
Upacara peringatan hari Pahlawan, kata Ova, selain untuk mengenang dan menghormati jasa serta perjuangan para Pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, juga menjadi ruang refleksi bersama untuk kembali menghayati makna kepahlawanan di era sekarang ini guna memandu kita menyongsong masa depan yang lebih baik. Menurutnya, sekarang ini kata pahlawan tidak lagi semata-mata dimaknai sebagai sosok yang berjuang memperebutkan kemerdekaan RI dengan mengangkat senjata dan berada di garda terdepan melawan penjajahan. “Makna dan sebutan Pahlawan dimaknai tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan fisik, namun juga memperjuangkan kemerdekaan sosial, intelektual, dan ekonomi dalam setiap medan tantangannya masing-masing,” ujarnya.
Ova menilai sebutan Pahlawan tanpa tanda jasa disematkan untuk sosok guru, Pahlawan kemanusiaan untuk sosok yang bergulat dengan aspek sosial kemanusiaan, Pahlawan devisa negara untuk para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Luar Negeri, bahkan ada sebutan Pahlawan Keluarga dan lain sebagainya. “Ungkapan ini bukan berarti mereduksi makna Pahlawan itu sendiri, namun merupakan bentuk perluasan pemaknaan baru atas sebutan Pahlawan yang tidak terbatas. Bahwa semangat menghayati nilai keteladanan dan keutamaan seorang Pahlawan ada dalam setiap penyebutannya,” jelasnya.
Di momentum hari Pahlawan ini, ujarnya, menjadi langkah konkrit bagi kita dalam menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dengan semangat membangun negeri dan kontribusi terhadap pembangunan sosial masyarakat, menjadi upaya bersama untuk mengisi kemerdekaan bangsa sesuai dengan kompetensi dan profesi masing-masing.
UGM, kata Ova, terus mendorong penelitian yang berdampak, penelitian sebagai basis inovasi, pusat studi yang bersinergi, serta penelitian bereputasi internasional, dengan program pengabdian yang fokus dan berkelanjutan untuk pemberdayaan komunitas. Tema hari pahlawan Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan, menurutnya selaras dengan misi Universitas Gadjah Mada untuk menggiatkan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam perspektif lintas disiplin ilmu yang inklusif dan aplikatif. Sebab, sejak berdirinya, UGM telah menggiatkan program pendidikan yang bermartabat, toleran terhadap keberagaman dan inklusif, pendidikan untuk semua, sebagai upaya untuk mewujudkan SDM unggul masa depan. Melalui program peningkatan beasiswa, penerimaan mahasiswa afirmasi, bidikmisi (KIP-K) menjadi salah satu langkah konkrit perwujudan komitmen UGM untuk melawan kemiskinan dan kebodohan (SDGs).
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto