Pahlawan merupakan para perintis kehidupan bangsa yang secara profesional memiliki pemikiran untuk masa depan lebih baik. Kehadiran Pahlawan bukan hanya menyumbang pondasi penting bagi kelahiran sebuah bangsa namun juga berkontribusi dalam profetik dan pemikiran-pemikiran masa depan. Oleh karenanya, upacara peringatan hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November, selain untuk mengenang dan menghormati jasa serta perjuangan para Pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, juga menjadi bentuk ruang refleksi bagi kita bersama untuk kembali menghayati makna kepahlawan dalam kehidupan kontemporer sekarang ini.
“Saat ini kita hidup di era kemerdekaan dan berkesempatan untuk mengisinya dengan menjaga persatuan, meningkatkan kapasitas pengetahuan, maupun karya dan inovasi yang berdampak bagi bangsa. Kesemuanya itu menjadi tanggung jawab perjuangan kita bersama saat ini untuk mencapai cita-cita sebagai negara yang tangguh dan berdaulat, ” kata Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D., saat memimpin upacara di halaman Balairung, Minggu (10/11).
Ova menyampaikan bangsa Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dan persoalan krusial yang harus diselesaikan hari ini dan di masa depan. Berbagai persoalan tersebut mulai dari ancaman perubahan iklim, perubahan percaturan geopolitik internasional, pemanasan global, bencana kekeringan dan kelaparan, krisis energi dan air bersih, hingga ancaman tantangan kesehatan masa depan.
Di situlah, katanya energi kepahlawanan sangat diperlukan untuk mengobarkan semangat terlibat dalam menyelesaikan banyak persoalan. Disebutnya, pahlawan hari ini bisa dimaknai sebagai pihak yang mampu mendedikasikan seluruh nilai perjuangan hidup bangsa dengan baik dan benar.
“Sebutan Pahlawan tidak lagi dimaknai sebagai sosok yang berjuang memperebutkan kemerdekaan RI dengan mengangkat senjata dan berada di garda terdepan melawan penjajahan. Makna dan sebutan Pahlawan dimaknai tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan fisik namun juga memperjuangkan kemerdekaan sosial, intelektual, dan ekonomi dalam setiap medan tantangannya masing-masing”, terangnya.
Terkait tema “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu”, Rektor mengingatkan untuk secara bersama senantiasa meneladani karakter Pahlawan yang gigih, pantang menyerah, berani berkorban, dan berjuang dalam menghadapi situasi krisis untuk menghasilkan karya terbaiknya bagi bangsa sebagai wujud rasa cinta pada tanah air. Penghormatan kepada para Pahlawan juga mengajak semua pihak untuk meneladani, menghormati, dan mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
Dalam peringatan hari Pahlawan, Rektor mengajak semuanya untuk memperkuat pendidikan karakter dengan mengajak generasi muda agar memahami nilai-nilai moral dan etika para Pahlawan seperti integritas, keberanian, dan pengorbanan membentuk karakter kuat dan positif. Semangat kebangsaan dalam tema juga mencerminkan panggilan bagi kita semua untuk bersatu, menjaga identitas nasional serta memperkuat rasa cinta tanah air. “Melalui tema yang diusung tahun ini, saya mengajak setiap sivitas universitas untuk menjadi ‘pahlawan’ dalam setiap bidang kerja dan kompetensi masing-masing dengan cara berkontribusi positif serta berperan aktif dalam membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa”, imbuhnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto