Paguyuban Sospol UGM 96 menyelenggarakan Reuni 27 Tahun Alumni Fisipol UGM Angkatan 1996. Kegiatan di Kampus Fisipol UGM pada 8 Juli 2023 ini merupakan salah satu program paguyuban untuk merawat sambung rasa dan relasi alumni. Dari Demo Ceria hingga Nostalgia Paket Kalap, semuanya ada di sini.
Merayakan persahabatan selama 27 tahun menjadi konsep acara reuni. Sebagai tajuk, ”Tak Jemu-jemu 96” membawa misi agar seluruh alumni Fisipol UGM Angkatan 1996 tak jemu-jemu merawat dan menghidupi ”Energi 96”.
Energi 96 yang dimaksud adalah daya positif yang muncul pada alumni Angkatan 1996 saat dulu menjalani masa kuliah di Fisipol UGM. Sebut saja misalnya antusiasme, proaktivitas, keinginan mencari tahu, serba penasaran, rasa haus berkegiatan, serta jujur dan berani membuka diri untuk persahabatan.
”Daya 96 itu tidak saja relevan tetapi makin relevan ketika usia para alumni rata-rata sudah menginjak 45 tahun. Usia ini bisa dibilang fase ketika manusia mulai masuk pada zona mapan,” kata FX Laksana AS, Ketua Panitia Reuni 27 Tahun Alumni Fisipol UGM Angkatan 1996.
Kemapanan dengan segala rutinitasnya, Laksana melanjutkan, acapkali menggerus kesadaran dan sensitivitas seseorang dalam menjalankan panggilan hidup sekaligus menikmati hidup. Reuni diharapkan mengisi ulang ”Daya 96” itu sehingga mengingatkan kembali akan kesadaran dan sensitivitas.
”Reuni adalah reuni. Tujuan utamanya jelas ketemu dan kangen-kangenan dengan kawan-kawan lama. Tapi dengan kembali sejenak ke tempat kita belajar hidup (kampus) dan merayakan persahabatan yang telah berdurasi selama 27 tahun, semoga ada yang bisa kita bawa pulang untuk hidup yang lebih berkualitas, secara pribadi maupun sosial. Dan semoga, persahabatan angkatan 1996 makin gayeng dan regeng,” kata alumni Hubungan Internasional Fisipol UGM angkatan 1996 itu.
Sofyan Herbowo, alumni Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM angkatan 1996, berpendapat, alumni angkatan 1996 secara umum mulai masuk pada posisi-posisi penting di instansi kerjanya masing-masing. Oleh sebab itu, pembangunan jejaring relasi menjadi sangat penting untuk tujuan-tujuan mulia.
”Untuk itu, reuni ini sangat pas momentumnya. Kita butuh mempererat tali persahabatan sekaligus memperkuat jejaring untuk tujuan-tujuan baik bersama,” kata Sofyan yang juga panitia Dana untuk Reuni 27 Tahun Alumni Fisipol UGM Angkatan 1996 itu.
235 alumni hadir pada Reuni 27 Tahun Alumni Fisipol UGM Angkatan 1996. Mereka berasal dari seluruh program studi pada 1996 yang berjumlah sepuluh jurusan, meliputi Broadcasting, Advertising, Public Relations, Perpustakaan, Ilmu Pemerintahan, Administrasi Negara, Hubungan Internasional, Sosiatri, Sosiologi, dan Komunikasi. Para alumni hadir dari seluruh pelosok Indonesia dan juga beberapa negara seperti Jepang dan Qatar. Suasana egaliter, kasual, gayeng, akrab, dan nyaman, menjadi konteks acara.
Adapun kontennya didesain sedemikian rupa sehingga membuat peserta merasa ”kembali dan segar”. Acaranya meliputi Ospek Jilid II, Pesta Kebun Gendruwo, Foto Narsistik Sundul Langit, serta Karnaval Kunyit dan Demo Ceria. Ada pula Nostalgia Paket Kalap, Deklarasi Tumpeng 96, Festival Unjuk Gigi, dan Acara Bebas Bergentayangan Bersama Angkringan 96.
Awas! Ada Dawet Ayu, Es Duren, sampai Kopi Ndangndut. Bagi yang rindu kehangatan, ada parade Tempe Kemul dan Jajan Pasar. Semua dikemas dengan live music dan venue ”heroik ala Purawisata”.
Hadir dalam reuni ini Dekan Fisipol UGM Wawan Mas’udi yang juga alumni jurusan Ilmu Pemerintahan 96. Dalam sambutannya Wawan menyampaikan sangat bahagia dengan diselenggarakan reuni ini.
“Kampus selalu terbuka menerima alumni-alumninya untuk datang bernostalgia dan juga membuka jejaring kolaborasi,”tutur Wawan.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni, Arie Sudjito dalam sambutannya menyampaikan reuni ini adalah kesempatan untuk memperkuat kembali jaringan silaturahmi, cara membuat alumni dan kampus makin akrab.
“Semoga dengan kegiatan ini para alumni makin mencintai UGM, mencintai Fisipol, dan departemen. UGM menunggu kiprah alumni untuk membantu menjawab tantangan ke depan,”papar Ari.
Sumber: Panitia reuni
Editor: Satria