Universitas Gadjah Mada mengukuhkan Prof. Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc. sebagai Guru Besar bidang Sistem Komputer dan Jaringan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Kamis (23/11). Dalam upacara pengukuhan yang berlangsung di Balai Senat UGM, ia menyampaikan pidato yang berjudul “Perkembangan Terkini Riset Sistem Komputer dan Jaringan dan Analisis Dampaknya pada Kesejahteraan Masyarakat di Masa Mendatang Beserta Tantangan-Tantangannya”.
Tri Kuntoro berbicara mengenai desain dan pengembangan aspek teknologi, sistem, dan layanan yang mengutamakan manusia sebagai pusatnya, atau yang disebut sebagai Industri 5.0. Dampak Industri 5.0, menurutnya, merambah ke transformasi masyarakat yang akan melahirkan masyarakat baru, Masyarakat 5.0. “Transformasi masyarakat digital difokuskan lebih pada aspek sosial dan kemanusiaan dibandingkan dengan alat dan teknologi seperti yang terjadi dalam Industri 4.0.Inti pengembangannya adalah kelestarian dan kesejahteraan manusia,” terangnya.
Lebih lanjut Tri menjelaskan, Masyarakat 5.0 adalah gagasan untuk memecahkan permasalahan masyarakat, yaitu masyarakat super cerdas yang futuristik di mana setiap orang dapat menikmati kehidupan berkualitas tinggi dan nyaman melalui perpaduan ruang siber dan ruang fisik secara penuh memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di semua aspek kehidupan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, demokrasi, dan ekonomi, penting bagi masyarakat untuk memiliki hubungan yang positif dengan teknologi.
“Industri 5.0, lebih dari sekadar tren, dan Masyarakat 5.0 akan membuka peluang menuju terciptanya industri dan masyarakat global yang sangat cerdas. Meski demikian, masih ada sejumlah persoalan yang perlu diatasi untuk mengantar ke gerbang Masyarakat 5.0 dan Industri 5.0.,” kata Tri.
Salah satu tujuan utama transformasi digital, jelasnya, adalah untuk memastikan bahwa masyarakat terus hidup dengan inovatif dan kreatif. Oleh karena itu, perguruan tinggi dan dunia usaha akan memainkan peran yang semakin penting dalam mencapai tujuan ini. Dalam upaya memajukan masyarakat untuk mewujudkan Society 5.0, perguruan tinggi, selain memajukan teknologi, juga harus bertanggung jawab dalam meningkat literasi masyarakat sebagai pengguna informasi baik melalui kurikulum umum menuju personalisasi persepsi dan Pendidikan.
“Perkembangan teknologi informasi harus dibarengi dengan inisiatif untuk mengembangkan inovator industri dan meningkatkan literasi informasi setiap warga negara seiring kita bergerak menuju cara hidup yang benar-benar berpusat pada masyarakat. Seperti telah didiskusikan di atas, perguruan tinggi punya tanggungjawab yang besar untuk mengakselerasi literasi teknologi digital di masyarakat,” terangnya.
Selain itu, perguruan tinggi menurutnya harus mampu mengadopsi teknologi digital dan melakukan transformasi pembelajaran selaras dengan tahap-tahap transformasi digital yang diharapkan di masyarakat. Sistem pembelajaran yang secara maksimal dapat memanfaatkan teknologi digital terkini, termasuk mengarahkan penggunaan ChatGPT secara bijak dan etis.
“Lebih penting lagi, kalangan akademik harus mampu meredam gaya hidup FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once) yang sekarang banyak dianut generasi milenial,” ucapnya.
Penulis: Gloria
Fotografer: Donnie