
Di era disrupsi ini, masyarakat global menghadapi tantangan yang semakin rumit di bidang sosial, ekonomi, kesehatan, hingga lingkungan. Beberapa tren besar mempengaruhi kondisi sistem saat ini dan masa mendatang, yakni dunia yang saling terhubung, isu keberlanjutan, ketidakpastian, dan pengelolaan kompleksitas. Di tengah situasi yang tidak pasti dan serba terbatas, Operation Research (OR) atau riset operasi menawarkan pendekatan analitis untuk mendukung pengambilan keputusan yang strategis dan adaptif.
Dalam pidato pengukuhan guru besar Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng berjudul “Strategi Efisiensi Sistem Melalui Riset Operasi”, dirinya menekankan pentingnya pendekatan OR sebagai alat strategis dalam mengatasi berbagai persoalan kompleks yang dihadapi masyarakat modern. OR adalah area pengetahuan yang berfokus pada pengembangan model matematika untuk merepresentasikan dan memperbaiki sistem nyata maupun teoritis serta merancang metode penyelesaian yang dapat memberikan hasil secara efisien dan tepat waktu atau real-time efficiency. “Selama lebih dari 75 tahun, OR telah berkembang dari metode analisis militer menjadi disiplin ilmu tersendiri yang memanfaatkan model kuantitatif untuk menyelesaikan masalah nyata secara efisien,” paparnya di Balai Senat UGM, Kamis (22/04).
Guru besar dari Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik UGM ini menyebut tantangan dalam logistik dan rantai pasok menjadi perhatian utama. Di tengah dinamika global, disrupsi pasokan, dan perubahan pola permintaan, OR dinilai mampu mengoptimalkan aliran barang dan meningkatkan ketahanan rantai pasok. “Pendekatan OR dapat meningkatkan keandalan sistem logistik serta mengurangi biaya sambil merespon permintaan pasar secara lebih responsif dan adaptif,” jelasnya.
Selain itu, Prof. Aini menekankan pentingnya kolaborasi multisektor dalam pengambilan keputusan, yang dapat difasilitasi melalui pendekatan group decision making dan multiobjective optimization. Dirinya juga membaca potensi besar kolaborasi antara OR dan kecerdasan buatan (AI) untuk menghadapi disrupsi teknologi. Menurutnya, integrasi keduanya tidak hanya mempercepat proses optimasi, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di berbagai sektor. “AI dan OR merupakan kombinasi kuat untuk menciptakan solusi yang lebih efisien dalam manajemen rantai pasok, optimasi portofolio, hingga sistem tenaga listrik,” ujarnya.
Riset operasi, lanjutnya, juga berperan dalam menciptakan sistem yang berkelanjutan, khususnya dalam pengelolaan energi dan lingkungan. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk melakukan efisiensi energi melalui penjadwalan yang efektif, pengelolaan permintaan, hingga pemanfaatan teknologi digital seperti AI, blockchain, dan generative models. “Tujuannya bukan hanya efisiensi ekonomi, tetapi juga menekan beban lingkungan dan mempercepat transisi menuju sistem energi yang lebih ramah lingkungan,” terang Prof. Aini.
Menurutnya, masa depan riset operasi bergantung pada kemampuannya beradaptasi dengan teknologi baru dan mengintegrasikan pendekatan lintas disiplin. “Dengan memanfaatkan AI, big data, dan metode optimasi hybrid, OR akan terus menawarkan solusi yang tangguh untuk permasalahan yang makin kompleks di berbagai sektor,” pungkasnya.
Di usianya yang baru akan menginjak 48 tahun, Prof. Aini dikukuhkan sebagai salah satu dari 526 guru besar aktif di UGM dan menjadi guru besar aktif ke-84 di Fakultas Teknik dari 104 guru besar yang pernah dimiliki. Dikukuhkannya Prof. Nur Aini Masruroh sebagai Guru Besar makin menambah deretan akademisi UGM yang terus mendorong pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab tantangan dan persoalan dalam bidang teknik industri.
Penulis : Bolivia Rahmawati
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto