Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor layanan kesehatan terdepan di Indonesia. RSA UGM secara resmi meluncurkan layanan robotik ortopedi, sebuah teknologi mutakhir yang pertama kali diterapkan di Indonesia. Bersamaan dengan itu, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra strategis Tawada Healthcare (THC), sebagai langkah konkrit dalam pengembangan layanan kesehatan berbasis teknologi.
Direktur RSA UGM, Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B.Subsp.Onk(K)., mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan wujud nyata upaya RSA UGM untuk memberikan layanan kesehatan terbaik dan menjadi rumah sakit tipe A pada 2025. “RSA UGM telah mengalami perjalanan panjang, mulai dari berdirinya klinik darurat saat letusan Merapi hingga menjadi rumah sakit pendidikan yang diakui nasional. Dengan hadirnya layanan robotik ortopedi ini, kami optimis dapat mencapai 1.000 operasi per bulan dengan dukungan 202 tenaga medis terbaik kami,” jelasnya, Senin (9/12) di Grha Sabha Pramana UGM.
Darwito menegaskan pentingnya kolaborasi lintas fakultas di UGM untuk mendukung optimalisasi pelayanan di RSA UGM. “RSA UGM adalah bagian dari UGM yang akan terus bersinergi dengan fakultas-fakultas untuk mewujudkan kesejahteraan dan kualitas kesehatan masyarakat. Mari kita kawal bersama langkah besar ini,” ungkapnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ova Emilia, M.Med.Ed., Ph.D., Sp.OG(K), menekankan pentingnya peran RSA UGM sebagai rumah sakit pendidikan yang menjawab tantangan di bidang riset dan inovasi. Sebab, sebagaimana rumah sakit terkemuka di luar negeri dekat dengan universitasnya, RSA UGM harus menjadi model rumah sakit pendidikan sesungguhnya di Indonesia. “Kita tidak hanya berbicara tentang pelayanan hari ini, tetapi juga pengembangan untuk masa depan melalui riset dan inovasi yang mendalam,” ujar Ova.
Peluncuran layanan ini merupakan langkah strategis RSA UGM untuk menjadi pusat unggulan di bidang kesehatan, terutama dalam penanganan kanker, jantung, stroke, ibu dan anak, serta wisata kesehatan (health tourism). Layanan ini juga didukung oleh berbagai fasilitas unggulan, seperti pusat hemodialisis, neurosurgery, dan ortopedi. Layanan robotik ortopedi ini akan memberikan presisi tinggi dalam penanganan bedah tulang, mengurangi risiko kesalahan, dan mempercepat proses pemulihan pasien. Teknologi ini diharapkan menjadi solusi utama untuk menangani kasus-kasus kompleks, seperti trauma tulang, penggantian sendi, hingga kelainan struktural lainnya.
Penulis : Rahma Khoirunnisa
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto