
Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) resmi meraih status Rumah Sakit Kelas A dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penetapan ini menandai babak baru bagi RSA UGM sebagai institusi layanan kesehatan, pendidikan, dan riset medis yang tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga siap menjalankan peran strategis dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. Status ini menjadi bukti nyata dari komitmen RSA UGM dalam meningkatkan kualitas layanan secara berkelanjutan. Keputusan ini juga menunjukkan pengakuan negara atas peran penting rumah sakit pendidikan dalam memperkuat sistem kesehatan nasional.
Status Rumah Sakit Kelas A merupakan tingkatan tertinggi dalam klasifikasi rumah sakit di Indonesia. Hanya rumah sakit dengan kemampuan layanan spesialistik dan subspesialistik yang lengkap serta berperan sebagai rujukan tertinggi yang berhak menyandangnya. RSA UGM dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan tersebut melalui Berita Acara Penilaian Kesesuaian Perizinan Berusaha Kenaikan Kelas Nomor YR.02.01/D/VI.6/710/2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan. Capaian ini tidak hanya bersifat administratif, melainkan juga mencerminkan kesiapan sistemik rumah sakit dalam melayani pasien dengan kasus-kasus kompleks.
Direktur Utama RSA UGM, Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B.Subsp.Onk(K), menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan ini akan menjadi energi baru untuk memperluas jejaring kemitraan dan inovasi di bidang kesehatan. Lebih jauh, RSA UGM juga berkomitmen memperkuat perannya dalam mencetak tenaga kesehatan profesional yang responsif terhadap tantangan zaman. “Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh sivitas rumah sakit, dukungan kuat dari UGM, mitra, dan seluruh masyarakat. Status Kelas A bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen yang lebih besar untuk terus meningkatkan mutu layanan dan kontribusi bagi pendidikan dan riset kedokteran di Indonesia,” ungkapnya.
Darwito berujar sejak berdiri pada tahun 2012, RSA UGM terus tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan fasilitas layanan kesehatan, penguatan sistem informasi rumah sakit, hingga pengembangan sumber daya manusia. Rumah sakit ini tidak hanya fokus pada pelayanan medis, tetapi juga pada integrasi pendidikan dan penelitian dalam setiap aspek kegiatannya. Sebagai rumah sakit pendidikan milik perguruan tinggi negeri, RSA UGM menjadi pusat pembelajaran klinis bagi mahasiswa kedokteran dan tenaga kesehatan lainnya. Para mahasiswa mendapatkan kesempatan belajar dari kasus-kasus nyata yang dikelola secara profesional, memberikan pengalaman klinis yang kaya dan mendalam.
Darwito menuturkan dengan status baru ini, RSA UGM kini tergabung dalam deretan rumah sakit elite di Indonesia yang memiliki kapasitas memberikan layanan kesehatan paripurna. Rumah sakit ini diharapkan mampu menjadi rujukan utama dalam penanganan kasus-kasus kompleks dan berkontribusi dalam penanggulangan krisis kesehatan secara nasional. Selain memperkuat posisinya dalam peta layanan kesehatan nasional, RSA UGM juga siap menjalin kolaborasi lintas sektor untuk mendukung kebijakan kesehatan berbasis bukti ilmiah. “Capaian ini menjadi momen penting untuk memperluas dampak positif UGM dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yang lebih adil dan merata,” tuturnya.
Melalui pencapaian ini, RSA UGM semakin menunjukkan dedikasinya untuk menjadi rumah sakit pendidikan yang unggul dan humanistik. Di tengah dinamika tantangan kesehatan global, peran rumah sakit pendidikan seperti RSA UGM menjadi semakin krusial dalam mempersiapkan sistem kesehatan yang tangguh dan adaptif. Ke depan, RSA UGM akan terus mendorong inovasi berbasis riset dan memperluas akses layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. “Dengan sinergi antara layanan, pendidikan, dan riset, RSA UGM siap menjadi lokomotif kemajuan kesehatan Indonesia dari Yogyakarta untuk dunia,” pungkas Darwito.
Penulis : Triya Andriyani
Foto : Humas RSA UGM