Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI resmikan Stasiun Lapangan Geologi Prof. R. Soeroso Notohadiprawiro di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (11/5). Peresmian ditandai dengan penandanganan prasasti yang dilakukan oleh Menteri Basuki Hadimulyono bersama Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, dan disaksikan oleh Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, Dekan Fakultas Teknik Prof. Selo dan Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya.
Sebelum menandatangani prasasti, Basuki mendapat giliran didaulat untuk memberi sambutan. Sebelum memulai pidato, tiba-tiba Basuki terisak. Air matanya meleleh. Sambil menyeka air matanya, Basuki beberapa kali mencoba ingin memulai pidato namun ia tidak sanggup, hingga salah satu asistennya menyerahkan beberapa lembar tisu.
Suasana nampak haru. Menteri Basuki terdiam beberapa saat, ia pun meminta maaf karena ia mengaku terharu mengenang suasana 50 tahun lalu saat ia masih jadi mahasiswa Geologi UGM. Ditambah, ia melihat wajah dosen-dosen yang pernah mengajarnya dulu, ikut hadir menyaksikan peresmian stasiun lapangan geologi UGM.
“Saya teringat 50 tahun lalu, saya dididik oleh UGM,” kata Basuki terisak.
Dia melanjutkan ucapannya, “Di Bayat ini, ada para guru kami, saya masih ingat semua,” kata Basuki seraya menyebutkan satu persatu dosennya yang ikut hadir.
Basuki menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas jasa para dosen yang telah mendidiknya hingga ia bisa seperti sekarang ini.
“Atas didikan yang Bapak berikan dan UGM telah mendidik saya seperti sekarang ini,” ucapnya.
Menurut Basuki, bantuan pembangunan stasiun lapangan geologi dari Kementerian PUPR RI ini belumlah seberapa dibandingkan jasa para dosen yang telah mendidik para geolog yang telah ikut berperan membangun bangsa. “Pembangunan ini tidak seberapa dibandingkan dengan didikan Gadjah Mada pada kami dan keluarga,” tegasnya.
Basuki berharap dengan adanya stasiun lapangan ini, semakin mendukung kegiatan pendidikan, riset dan pengabdian kepada masyarakat untuk para calon geolog. “Saya mengucapkan selamat belajar pada anak-anak muda. Dulu, 50 tahun lalu dengan fasilitas terbatas namun bisa mendidik lulusan terbaik. Saya ingin ke depan mahasiswa geologi bisa berbuat yang lebih baik lagi,” katanya
Selain itu, Menteri Basuki mengatakan kampus lapangan ini juga bisa digunakan oleh perguruan tinggi dari luar negeri yang sudah menjalin kerja sama dengan Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM.
“Laboratorium lapangan ini bukan untuk UGM saja tapi bisa dipakai untuk kegiatan internasional dari universitas luar negeri karena Bayat ini bisa menjadi contoh pusat geopark,” paparnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro menyampaikan apresiasi pada Kementerian PUPR yang telah memberikan bantuan pembangunan Stasium Lapangan Geologi senilai lebih dari Rp13 miliar.
Wening mengatakan keberadaan stasiun lapangan geologi ini bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa dan bagi masyarakat sekitar. “Stasiun lapangan geologi ini akan bermanfaat bagi masyarakat dan mahasiswa bisa mendedikasikan ilmu geologinya karena di Bayat ini kondisi batuannya sangat luar biasa,” katanya.
Wening menyebutkan stasiun lapangan dengan gedung empat lantai tersebut dilengkapi dengan beberapa ruang laboratorium, ruang kuliah, dan ruang perpustakaan.
Dengan adanya stasiun lapangan geologi ini menurut Wening akan semakin menambah motivasi bagi mahasiswa dalam melaksanakan praktik lapangan. “Kita optimis, stasiun lapangan ini akan menambah kegiatan tridarma pergurauan tinggi di bidang geologi dan bisa dimanfaatkan mahasiswa dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Penulis: Gusti Grehenson