Pada Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Program Studi Sastra Arab UGM kembali menyelenggarakan Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri dengan mengundang alumni-alumni sebagai dosen praktisi. Pada kesempatan kali ini, Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri menghadirkan lima narasumber dan empat di antaranya merupakan alumni Sastra Arab UGM yang membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka di bidang wirausaha kepada mahasiswa.
Narasumber pertama adalah Kuwat Prasetya, S.S. Ia merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang umroh dan haji. Kuliah yang berlangsung pada 5 dan 12 Maret 2024 ini mengangkat tema “Peluang Kewirausahaan”. Dalam presentasinya tersebut, Kuwat berpesan pada peserta kuliah bahwa apa yang dipelajari hari ini pasti akan bermanfaat suatu saat nanti. “What you do today determines who you will be tomorrow,” ujar Kuwat menutup perkuliahannya.
Dua pertemuan selanjutnya pada tanggal 19 dan 26 Maret 2024 diisi oleh Ahmad Fauzi, S.S., M.M., seorang social entrepreneur yang telah berhasil mengembangkan berbagai proyek sosial di Indonesia. Pada dua kesempatan kelas tersebut, ia memberikan wawasan tentang “Peluang Kewirausahaan Sosial”. Fauzi menjelaskan bagaimana peluang dan tantangan alumni Sastra Arab dalam bidang Kewirausahaan. “Kepekaan terhadap sekitar merupakan kunci dalam kewirausahaan sosial,” kata Fauzi kepada para peserta kuliah.
Pada sesi ketiga, Aishi Hamarin, S.S., yang merupakan seorang ahli keuangan dalam dunia perbankan, mengupas tuntas tema “Pengelolaan Keuangan dalam Wirausaha”. Pada perkuliahan yang digelar pada 2 dan 23 April tersebut, Aishi menekankan pentingnya manajemen keuangan yang baik dalam menjaga keberlangsungan usaha.
Sesi Dosen Praktisi terakhir dilaksanakan pada 30 April dan 7 Mei 2024. Kuliah kali ini diajar oleh Reisa Nurma Borurega, S.S., seorang ahli pemasaran digital dengan tema “Pengembangan Wirausaha melalui Promosi Digital”. Reisa memberikan tips dan strategi efektif dalam memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan eksposur dalam mempromosikan usaha yang dijalankan. “Usia saat ini merupakan usia keemasan, kita punya waktu dan kebugaran sehingga kita harus mempunyai kemampuan berwirausaha agar lima tahun ke depan sudah mendapatkan hasilnya,” tutur Reisa.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para mahasiswa yang tekun menyimak setiap materi yang disampaikan dan aktif bertanya dan berdiskusi dengan para narasumber. Adanya kuliah bersama dosen praktisi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih berani dalam berwirausaha dan mengembangkan potensi diri mereka. Melalui kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri, Program Studi Sastra Arab berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kompetensi kewirausahaan dan pengembangan diri mahasiswa sebagai bekal mereka dalam menghadapi dunia kerja dan menciptakan peluang bisnis baru di masa depan.
Penulis: Humas FIB UGM