Sebanyak 1.215 peserta mengikuti Ujian Masuk UGM Computer Based Test (CBT) di Medan pada 31 Mei–1 Juni 2024. Tes yang berlangsung selama 2 hari ini bertempat di Aula Raja Inal Siregar, Kompleks Kantor Gubernur Sumatera Utara Medan.
Menurut Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Sc., Ph.D., pelaksanaan UM UGM CBT di Medan sebagai upaya UGM untuk memberikan kemudahan bagi para calon mahasiswa yang berada di wilayah Sumatera Utara untuk mengikuti Tes UM UGM CBT ini. Dari 1.215, sebanyak 804 peserta mengikuti Tes UM UGM CBT kelompok Saintek dan 411 mengikuti tes kelompok Sosial humaniora.
”Kami ingin menjangkau calon-calon mahasiswa di seluruh indonesia bisa mengikuti tes seleksi UGM tanpa hambatan jarak. Jadi kami mendekatkan diri, agar tes bisa dijangkau oleh putra-putri daerah di wilayah Medan dan sekitarnya,” ungkapnya.
Gandes menuturkan selain mendekatkan secara geografis, pelaksanaan tes di beberapa daerah juga sebagai wujud keterbukaan UGM untuk memberikan akses pendidikan seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa dari seluruh penjuru Indonesia. Hasil pantuan data dari 5 Kabupaten dengan peserta terbanyak yang mengikuti UM UGM CBT sebanyak 505 orang berasal dari Kota Medan.
Meski begitu ada pula yang datang dari Kabupaten Deli Serdang (98), Kota Pematang Siantar (58), dan Kabupaten Karo (35), serta Kabupaten Samosir (32) dan sisanya, peserta yang berasal dari kabupaten lainnya di Medan.
Penanggungjawab Lokasi UM UGM CBT Medan, Dr. Medi, M.Kom. menjelaskan Medan menjadi salah satu lokasi tes UM UGM CBT di luar jawa. Daerah lain yang juga menjadi lokasi tes UM UGM CBT di luar jawa adalah Pekanbaru, Balikpapan, Kupang dan Makassar.
”Pelaksanaan Tes UM UGM CBT di daerah-daerah ini tentunya dengan mengandeng Kagama setempat,” ungkap Medi.
Aula Raja Inal Siregar dipilih sebagai lokasi tes dikarenakan memiliki kapasitas (daya tampung) yang besar. Sebanyak 500 peserta bisa melakukan tes di lokasi ini, dan lokasi ini sudah menjadi langganan bertahun-tahun untuk pelaksanaan kegiatan UM UGM CBT di Sumatera Utara.
”Di samping bersama Kagama setempat, pelaksanaan tes di aula ini juga melibatkan kerjasama yang terbangun secara apik dengan Pemda Provinsi Sumatera Utara,” imbuhnya.
Para peserta UM UGM CBT mengikuti tes Kemampuan Dasar Umum yang meliputi Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dilanjutkan dengan Tes Kemampuan Dasar Umum Potensi. Sesuai dengan pilihan kelompok ujian, masing-masing juga mengikuti Tes Kemampuan Akademik Matematika IPA, Fisika dan Kimia untuk Kelompok Ujian Saintek, sedangkan Kelompok Ujian Soshum, mengerjakan Tes Kemampuan Akademik, Ekonomi, Sosiologi dan Sejarah.
Medi menambahkan pemantuan atau pengawasan terhadap peserta tes UM UGM CBT dilakukan secara ketat oleh petugas sesuai prosedur yang sudah ditetapkan. Pengamanan pelaksanaan ujian terdiri dari pengamanan Peralatan, Dokumen dan Peserta Ujian.
”Untuk pengamanan peralatan, kami tempatkan di ruang khusus yang disegel dan dijaga oleh Tim Kemanan Kantor Gubernur. Lalu semua Tim Panitia, Pengawas, Teknisi Ruang, Teknisi Jaringan, Koordinator wajib menggunaan kartu pengenal. Pemeriksaan peserta dilakukan dengan screening menggunakan metal detector dan terpantau CCTV,” tambah Medi.
Para peserta pun tidak dijinkan membawa tas, jam tangan, handphone, selain alat tulis yang digunakan untuk tes. Pengerjaan tes dilakukan secara online menggunakan tablet yang disediakan oleh Panitia.
Keisha Simatupang, salah satu peserta UM UGM CBT asal SMA Negeri 1 Medan mengaku terbantu dengan adanya Tes UM UGM CBT di Medan. Baginya tidak perlu jauh-jauh harus ke Jogja.
”Sangat membantu, menurut saya jaringan untuk tes juga sangat bagus, tidak ngelag-ngelag. Pinginnya masuk di Program Studi Hubungan Internasional sebagai pilihan pertama dan Program Studi Ilmui Komuniksi sebagai pilihan kedua. Ya berharap bisa diterima meski harus mengakui soalnya ujian tidak mudah untuk dijawab,” aku Keisha Simatupang.
Ucapan senada disampaikan Frans Vasqualito Purba, peserta UM UGM CBT asal SMA Santo Thomas 2 Medan. Dengan tes di Medan, katanya merasa lebih dekat mengikuti Tes UM UGM CBT. Dia menilai sarana dan prasarana saat tes cukup lancar dan sangat membantu.
”Fasilitas-fasilitas yang disediakan cukup memadai untuk mengerjakan ujian-ujian yang ada,” ungkapnya.
Frans sangat berharap bisa diterima di Program Studi Teknik Sipil sebagai pilihan pertama dan Arsitektur sebagai pilihan kedua. Ia sangat berharap karena mengaku dapat mengerjakan setiap soal.
”Kalau soalnya masih tergolong bisa dikerjakan, meskipun ada beberapa materi yang mungkin saya belum paham, tapi saya bisa mengerjakan,” ungkapnya.
Penulis: B. Diah Listianingsih