Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) terus berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan melalui berbagai inisiatif kegiatan ramah lingkungan. Sebagai langkah nyata terhadap komitmen tersebut, FEB UGM saat ini tengah melakukan pembangunan 17 sumur resapan di area kampus. Sebanyak 10 sumur resapan dibangun di Plaza FEB untuk menampung air hujan yang jatuh di halaman, dan 7 sumur resapan lain yang terhubung dengan talang air gedung-gedung FEB yang menampung pembuangan air hujan dan air dari pendingin ruangan.
Dekan FEB UGM, Prof. Didi Achjari, menjelaskan pembangunan sumur resapan merupakan langkah strategis untuk konservasi air. Pembuatan sumur resapan inipun kedepannya akan diperluas hingga ke Prodi-prodi di lingkungan FEB. “Program ini menjadi bagian dari semangat FEB UGM menabung air, yakni mengembalikan air hujan dan air hasil proses pendinginan ruangan ke tanah sebagai bentuk tanggung jawab ekologis dan kontribusi nyata terhadap pelestarian sumber daya air di kawasan kampus,“ jelasnya, di FEB UGM, Selasa (28/10).
Didi menuturkan pembangunan sumur resapan ini sebagai bentuk dukungan FEB UGM terhadap program Kampus Hijau UGM (Green Campus) yang berfokus pada efisiensi sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. FEB UGM berkeinginan menjadikan lingkungan kampus tidak hanya nyaman untuk belajar dan bekerja, namun mampu berkontribusi langsung terhadap keberlanjutan lingkungan. “Sumur resapan ini adalah investasi ekologis jangka panjang bagi kampus dan masyarakat,” tuturnya.
Disamping mengurangi potensi genangan air dan banjir di saat musim hujan, keberadaan sumur resapan diharapkan mampu berfungsi menjaga kestabilan cadangan air tanah serta membantu proses penyerapan air secara alami. Dengan pembuatan sumur resapan ini, FEB UGM berusaha meminimalisir tumpahan air di permukaan sekaligus berupaya meningkatkan cadangan air tanah.
“Melalui program menabung air, FEB UGM berharap dapat menginspirasi sivitas akademika dan masyarakat luas untuk berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, dimulai dari langkah-langkah sederhana namun berdampak besar seperti konservasi air. Kami percaya, menjaga bumi bisa dimulai dari halaman sendiri. Menabung air adalah bentuk sederhana namun bermakna untuk masa depan yang lebih hijau,” ucapnya.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Penulis : Agung Nugroho
