![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/DSC00404-765x510.jpg)
Universitas Gadjah Mada pada tahun ini kembali membuka program International Undergraduate Program (IUP) untuk kluster Agro dan Vokasi. Untuk klaster Agro, terdapat dua fakultas yang saat ini membuka program IUP, yaitu Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan. Sementara klaster vokasi sebagai pendatang baru bagi program IUP tahun ini membuka untuk program studi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil.
Disampaikan oleh pengelola prodi IUP Animal Science and Industry dari Fakultas Peternakan, Ir. Muhlisin, S.Pt., M.Agr., Ph.D., IPM., mengatakan program IUP di Fakultas Peternakan sudah memasuki tahun keempat. Ia menyampaikan bahwa Fakultas Peternakan juga sudah mendapatkan sertifikasi internasional ASIIN sehingga standar kurikulum yang berjalan sudah diakui secara internasional.
Menurutnya, keunggulan dari program ini adalah mahasiswa akan mempelajari ilmu peternakan dari hulu sampai hilir. “Perbedaan dengan kurikulum reguler selain english based adalah pada program ini wajib adanya international exposure mulai dari magang hingga pertukaran pelajar,” kata Muhlisin, Selasa (11/2).
Tidak jauh berbeda, Fakultas Kedokteran Hewan sudah memiliki program IUP dan sudah berjalan selama setahun. Sebelum ada program IUP, Fakultas Kedokteran Hewan sudah memiliki kelas bahasa inggris untuk para mahasiswanya. Selain ada mahasiswa asing, kelas internasional ini menggunakan metode pembelajaran yang akan menggunakan pengantar bahasa inggris. “Terdapat 70 mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Fakultas ini yang mana mayoritas berasal dari Malaysia dan Brunei Darussalam,” ujarnya.
Salah satu keunggulan di program IUP FKH UGM ini, mahasiswa berkesempatan memperoleh international exposure melalui program internship dan pertukaran pelajar dengan kecakapan berbahasa inggris sehingga membuka peluang untuk dapat berkiprah pada dunia internasional. “Keistimewaan dari program IUP di FKH UGM, mahasiswa akan memiliki mentor yang akan mendampingi mereka dalam menyelesaikan studi,” jelasnya.
Soal prospek karir bagi lulusan kedokteran hewan diakui Agung juga sangat menjanjikan. Menurutnya, jumlah Fakultas Kedokteran Hewan di Indonesia belum banyak sehingga demand terhadap kebutuhan tenaga dokter hewan saat ini masih sangat tinggi. “Berarti peluang karir dari lulusan sangat banyak tersedia,” tuturnya.
Begitu pun dengan sekolah vokasi yang tahun ini baru akan membuka pendaftaran program IUP, dengan program studi Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil. Kelas internasional ini terbuka bagi seluruh calon mahasiswa lokal maupun asing. Meski kurikulum yang diajarkan tidak jauh berbeda dengan program reguler, namun pada kelas ini nantinya akan bekerja sama dengan tim pengajar dari luar negeri agar mahasiswa mampu belajar secara maksimal agar mampu bersaing secara global.
Dr. Eng. Ir. Adhitya Yoga Purnama, S.T., M.Eng., IPM. selaku pengelola program IUP Sekolah Vokasi memaparkan bahwa sistem pembelajaran di vokasi akan lebih dominan ke praktek lapangan karena memang kurikulum sekolah vokasi menekankan 60% praktik dan 40% teori. Sama halnya dengan program sarjana, IUP vokasi juga nantinya akan menekankan pada exposure internasional seperti summer course, student exchange, dan internship. “Saat ini vokasi sedang dalam proses mempersiapkan sertifikasi”, tambahnya.
Prospek karir lulusan IUP diakui Yoga tidak perlu diragukan lagi oleh para calon mahasiswa. Pasalnya, dari hasil tracer study yang dilakukan oleh Sekolah Vokasi, sekitar 85% lulusan program reguler dari prodi ini sudah bekerja kurang dari 6 bulan setelah lulus.
Seperti diketahui, UGM memiliki 29 prodi IUP. Menyambut pembukaan pendaftaran calon mahasiswa baru untuk prodi IUP dimulai pada 14 januari hingga 28 februari mendatang, para calon mahasiswa wajib memperhatikan betul mengenai syarat administrasi agar tidak terkendala dalam proses pendaftaran. Selain itu, penting bagi calon mahasiswa untuk mempersiapkan sertifikat kemampuan berbahasa inggris dan mempersiapkan diri untuk mengikuti Gadjah Mada Scholastic Test (GMST). Nantinya setelah lolos dari proses administrasi dan test, calon mahasiswa juga akan melakukan tahap wawancara yang mana nantinya akan menjadi tambahan penilaian untuk bisa lolos sebagai mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada.
Penulis : Jelita Agustine
Editor : Gusti Grehenson