Angka kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) pada remaja cenderung meningkat baik berupa risiko anemia, diabetes, hipertensi, bahkan gangguan fungsi paru akibat rokok yang dikarenakan gaya hidup kurang sehat para remaja. Padahal masa remaja merupakan usia penting menuju proses kedewasaan yang matang.“Utamanya pada remaja putri, jika mengalami anemia tentunya akan berisiko besar ketika dewasa. Apalagi jika kemudian menikah, hamil dan melahirkan tentunya bayinya berpotensi mengalami stunting karena tubuh sang ibu kurang begitu diperhatikan kesehatannya semasa remaja,” ujar Dosen Manajemen Informasi Kesehatan, Sekolah Vokasi UGM, Dina Fitriana, SKM, MKL., di Sekolah Vokasi UGM, Rabu (2/10).
Untuk mengantisipasi peningkatan penyakit tidak menular di kalangan remaja, kata Dina, ia dan tim mengimplementasikan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Data Kesehatan Remaja atau disingkat SiMandja.
Dina menuturkan, aplikasi ini dapat dipasang pada ponsel remaja dan pengurus remaja. Peserta cukup melakukan registrasi online lewat aplikasi. “Pemeriksaan dilakukan secara bergantian, dan hasil periksa dicatat pada aplikasi tersebut hingga wujud rekapan elektronis dapat diperoleh oleh pengurus Posyandu Remaja,” terang Dina Fitriana.
Dina menuturkan aplikasi ini sedang diterapkan pada remaja Kebonharjo, Samigaluh, Kulonprogo, DIY dengan mengajak remaja terlibat menjadi generasi sehat terhindar dari PTM dengan aktif berkegiatan di Posyandu Remaja. “Kita mulai dengan pengenalan dan pelatihan penggunaan aplikasi SiMandja yang dihadiri oleh seluruh pengurus Posyandu Remaja Pramahayu dan kader kesehatan remaja dari masing-masing dusun di Kalurahan Kebonharjo,” katanya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kebonharjo diakui Dina dilatarbelakangi banyaknya kasus anak stunting di Kalurahan ini. Selain itu, di desa ini juga banyak ditemukan angka pernikahan usia remaja. “Para remaja dinilai belum siap secara fisik dan psikis yang berakibat pernikahan tersebut melahirkan anak-anak yang stunting,” terangnya.
Belum lagi soal pencatatan dan manajemen data di posyandu remaja yang masih manual menjadikan informasi kesehatan remaja belum terkelola dengan baik. Karenanya sasaran kegiatan ini adalah para pengurus dan peserta remaja.
“Program pengabdian masyarakat ini membantu dalam pencatatan dan pemetaan kasus risiko PTM pada remaja melalui implementasi SiMandja serta memberikan pemahaman pencegahan PTM melalui perlombaan senam cerdik,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan kegiatan pengabdian ini melibatkan para alumni dan tim mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan Sekolah Vokasi.
Penulis : Agung Nugroho