Tim Mahasiswa Universitas Gadjah Mada kembali membuat prestasi di ajang perlombaan Adhi Innovation for Construction (Adhi ICon) 2024 yang diadakan oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dalam rangka ulang tahun PT Adhi Karya (Persero) Tbk ke-64 tahun pada 20 Januari lalu di Jakarta. Tim UGM dinobatkan menjadi juara pertama setelah menyisihkan 100 tim dari berbagai perguruan tinggi yang lain di Indonesia.
Tim mahasiswa UGM yang menamakan dirinya Tim El Rose ini diketuai oleh Alfa Rosyid Eryanto (Teknik Sipil 2020) dan beranggotakan Elisa Nur Hanifah (Teknik Sipil 2021), berhasil menjadi juara setelah sebelumnya dinyatakan lolos pada tahap submit paper di babak penyisihan dan masuk lima besar di babak final presentation. “Di babak Final tim kita berhadapan dengan tim dari ITB, ITS, UNDIP dan UII,” jelas Alfa Rosyid Eryanto kepada wartawan, Rabu (3/4), di kampus UGM.
Pada kompetisi ini, Tim El Rose menyampaikan makalah soal Engineering and Green Construction, dengan membuat ide karya inovasi “Smart EcoTex: Smart Mercerized Coir Geotextile with C. Nardus and Eco GeoPipe”.
Alfa Rosyid Eryanto menerangkan ide inovasi Smart EcoTex yang mereka tawarkan berupa sistem perbaikan lereng dengan geosintetik yang ramah lingkungan dan pemanfaatan tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai perkuatan tanah, drainase, penahan erosi sekaligus dapat mendeteksi pergerakan tanah untuk menjaga stabilitas. “Dengan inovasi ini kita berharap harapan dapat lebih mengkampanyekan penerapan konstruksi hijau dalam pembangunan di Indonesia,” katanya.
Ide inovasi smart EcoTex ini muncul berangkat dari kegelisahan mereka soal persoalan belum sepenuhnya perusahaan konstruksi menggunakan green material dalam mendorong pengurangan emisi karbon serta pengembangan sistem monitoring tanah.
Namun tidak mudah mewujudkan ide inovasi tersebut, apalagi untuk menghasilkan inovasi memerlukan pengembangan ide yang cukup lama. “Dalam pengolahan ide, kami menghadapi masalah terkait masih minimnya model pengembangan alat pendeteksi tersebut,” ujar Elisa Nur Hanifah, selaku anggota tim.
Namun dari inovasi Smart EcoTex ini, kata Hanifah, memungkinkan adanya informasi soal pergerakan tanah, lereng atau timbunan maupun likuifaksi, selanjutnya informasi tersebut dapat segera terbaca oleh stasiun terkait agar dapat dilakukan mitigasi bencana dan evakuasi.
Meski baru sebatas ide karya inovasi, namun ia berharap dari inovasi ini dapat benar benar dikembangkan dan diaplikasikan nyata di konstruksi lapangan serta dapat berdampak baik bagi lingkungan khususnya dalam mengurangi limbah konstruksi dan menjaga emisi karbon.
Penulis: Gusti Grehenson