Sookmyung Women’s University melalui program UNESCO, University Twinning and Networking Scheme (UNITWIN) menjadikan Universitas Gajah Mada sebagai tuan rumah dalam mengangkat isu partisipasi perempuan di bidang enterpreneur. Program bertajuk “Sookmyung UNESCO UNITWIN Digital and Leadership Training” tersebut melibatkan mahasiswi dari kedua negara, yaitu Korea Selatan dan Indonesia. Peserta akan berpartisipasi dalam rangkaian program yang diselenggarakan pada 24-28 Juli 2023.
“Kita bisa melihat rendahnya partisipasi perempuan di lapangan pekerjaan, ya. Memang, jumlah perempuan saat ini mendominasi ranah universitas sekitar 54%, dan ini merupakan kemajuan karena akhirnya perempuan bisa mengenyam pendidikan tinggi. Tapi hal ini tidak berlaku di lapangan kerja. Dominasi laki-laki tentunya masih tinggi dibanding perempuan,” jelas Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., dalam Opening Ceremony pada Senin (24/7).
“Saya sangat mengapresiasi berdirinya Sookmyung Women’s University, perguruan tinggi khusus perempuan. Instansi seperti inilah yang membuka kesempatan luas bagi perempuan untuk bisa setara dengan laki-laki. Tentunya, saya berterima kasih karena telah memilih UGM sebagai tuan rumah kali ini,” tambah Wening. Program pelatihan kepemimpinan bagi mahasiswi ini mendatangkan langsung dosen ahli, profesor, serta peserta asal Korea Selatan untuk saling berbagi mengenai negara masing-masing.
Prof. Younghoon Park, salah satu perwakilan Sookmyung Women’s University mengungkapkan bagaimana pentingnya program ini bagi kedua negara. “Saya sudah lama mempelajari karakteristik Indonesia, baik dari wilayahnya maupun karakter penduduknya. Saya rasa, Korea Selatan dan Indonesia memiliki beberapa kemiripan, khususnya fakta bahwa negara kita masih harus mendorong partisipasi perempuan di berbagai bidang,” ungkap Younghoon.
Sookmyung Women’s University sendiri telah berpartisipasi mendorong pendidikan bagi perempuan sejak tahun 1906, pada masa Dinasti Joseon. Sejak itu, Sookmyung Women’s University gencar menjalin kerja sama dengan negara-negara lain dalam memperluas kesempatan pendidikan untuk perempuan. Program Sookmyung University UNESCO UNITWIN juga telah digelar di empat negara Asia Tenggara, yaitu Vietnam, Laos, Kamboja, dan Indonesia. Mahasiswa akan mendapat berbagai pelatihan, termasuk di antaranya adalah pelatihan kewirausahaan, kepemimpinan, dan partisipasi di era digital.
“Harapan kami dengan adanya program ini, lapangan kerja yang luas dapat diciptakan dengan fokus menyerap tenaga kerja perempuan. Mendorong dan memungkinkan perempuan yang sudah berkeluarga sekalipun untuk tetap mengejar mimpinya,” tambah Youghoon.
Penulis: Tasya