Keberlanjutan organisasi menjadi isu krusial di tengah dinamisnya perubahan di sektor publik dan swasta. Tata kelola organisasi yang berorientasi masa depan menjadi pondasi penting untuk mempertahankan relevansi fungsi dan peran organisasi bagi masyarakat. Di antara faktor pendukung tata kelola yang berkelanjutan adalah ketegasan regulasi dan manajemen berbasis kinerja.
Hal itu mengemuka dalam Workshop “Strategi Kepemimpinan Masa Depan”, Kamis (19/9), di Ruang Multimedia Gedung Pusat UGM. Kegiatan workshop ini diselenggarakan Biro Manajemen Strategis (BMS) menjadi bagian dari program Sustainable Future Leader Series ini menghadirkan dua pembicara yakni Komisaris Utama PT. Perusahaan Gas Negara Tbk., Amien Sunaryadi, Ak, M.P, CISA., dan Guru Besar Fakultas Teknik UGM Prof. Dr-techn. Ir. Danang Parikesit, M. Sc.(Eng)., IPU, APEC. Eng.
Amien Sunaryadi menyoroti optimalisasi potensi kualitas tenaga kerja di Indonesia yang terhambat oleh kurangnya kepemimpinan yang efektif. Meskipun terdapat banyak tenaga kerja yang terampil, namun seringkali tidak ada pemimpin yang cukup berani mengambil keputusan strategis atau memiliki kemampuan kepemimpinan yang memadai. “Diperlukan pengembangan budaya kompetitif yang disertai kepemimpinan berkualitas, terutama di kalangan generasi muda, untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan organisasi,” katanya.
Ia menerangkan tata kelola berbasis akuntabilitas, transparansi, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan organisasi. Sebab, transparansi keuangan dan penerapan code of conduct yang ketat juga harus menjadi perhatian. “Kontribusi akademisi dalam memberikan rekomendasi pengelolaan dan evaluasi kurikulum pendidikan diharapkan dapat memperkuat pemahaman terhadap peraturan,” ujarnya.
Sementara Danang Parikesit sepakat bahwa tata kelola berorientasi masa depan menjadi kunci keberlanjutan organisasi, terutama dalam struktur pendidikan tinggi. Menurutnya, tantangan utama dalam pengelolaan di tingkat kampus adalah kompleksitas kepemimpinan dan struktur organisasi yang berbeda dengan pemerintahan, di mana hierarki dan peran lebih jelas.
Sebagai kampus yang value-driven dan mission-driven, kata Danang, UGM perlu memperkuat regulasi sekaligus membangun kolaborasi dengan organisasi lain untuk meningkatkan pengawasan serta manajemen risiko. Selain itu, struktur organisasi juga dapat didesain ulang agar lebih fleksibel dan mampu mendorong inovasi serta pemikiran kreatif, tetapi tetap memiliki arah strategis yang jelas.
Penulis : Kirno/Biro Manajemen Strategis
Editor : Gusti Grehenson