Digitalisasi di sektor transportasi tidak hanya mengubah cara berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga memengaruhi seluruh ekosistem mobilitas. Teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan kendaraan otonom kini mulai diterapkan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih cerdas, aman, dan terintegrasi.
Inisiatif pengembangan kota pintar (smart city) dan implementasi e-government di Indonesia menjadi fondasi penting dalam mewujudkan transportasi digital. Terlebih di tahun 2045 yang dinilai banyak pihak menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia yang akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Karenanya mencapai visi Indonesia Emas 2045, diperlukan infrastruktur transportasi yang mampu mendukung mobilitas yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan.
“Transformasi digital di sektor transportasi memainkan peran kunci dalam mencapai visi ini, dengan fokus pada peningkatan aksesibilitas, efisiensi energi, dan pengurangan emisi karbon”, ujar kepala Pusat Studi Trasnportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Ir, Ikaputra, M.Eng, Ph.D saat membuka Webinar Transportasi Digital dan Era Baru Mobilitas: Menyongsong Indonesia 2045, di Pustral UGM, Rabu (28/8).
Selaku Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, ia mengakui bila dalam beberapa dekade terakhir, teknologi telah menjadi penggerak utama perubahan di berbagai sektor, termasuk transportasi. Di Indonesia, perkembangan ini menjadi semakin krusial seiring dengan urbanisasi yang cepat, pertumbuhan ekonomi, serta kebutuhan akan mobilitas yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dengan proyeksi Indonesia akan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045, terdapat kebutuhan mendesak untuk mentransformasi sistem transportasi guna mendukung pertumbuhan ini. Smart mobility atau mobilitas cerdas menjadi salah satu pilar utama dalam upaya ini.
Konsep ini, menurutnya, mencakup penggunaan teknologi untuk mengoptimalkan penggunaan moda transportasi, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di Indonesia, implementasi smart mobility harus disesuaikan dengan kondisi geografis, sosial, dan ekonomi yang unik, sehingga mampu memberikan manfaat optimal bagi seluruh lapisan masyarakat. “Transformasi digital di sektor transportasi bukanlah tugas yang mudah karena adanya berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur, regulasi, hingga kesiapan sumber daya manusia. Di sisi lain, peran teknologi tidak dapat dipungkiri sangat berperan dalam membentuk sistem transportasi masa depan”, terangnya.
Webinar Transportasi Digital dan Era Baru Mobilitas: Menyongsong Indonesia 2045. Webinar diselenggarakan Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM dengan menghadirkan pembicara William Sabandar, Ph.D, President Intelligent Transport System (ITS) Indonesia. Webinar digelar bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan-tantangan transformasi digital di sektor transportasi dan menemukan solusi-solusi inovatif yang dapat diterapkan untuk mendorong digitalisasi transportasi di Indonesia. Webinar juga diharapkan mampu mendiskusikan bagaimana teknologi dapat membantu mewujudkan transportasi yang tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga aman dan ramah lingkungan, sejalan dengan visi Indonesia 2045.
Willian Sabandar dalam paparan menyampaikan transportasi digital adalah integrasi teknologi dan solusi digital ke dalam sistem transportasi untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan dalam pergerakan orang dan barang. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology/ICT) telah secara signifikan mengubah cara sistem transportasi dipandang dan digunakan, serta bagaimana mobilitas dilakukan, dengan dampak yang luas terhadap pilihan moda transportasi dan permintaan. “Intelligent Transport Systems (ITS) adalah sistem di mana teknologi informasi dan komunikasi diterapkan di bidang transportasi jalan, termasuk infrastruktur, kendaraan dan pengguna, serta dalam manajemen lalu lintas dan manajemen mobilitas, serta untuk antarmuka dengan moda transportasi lainnya”, paparnya.
Disebutnya Intelligent Transport Systems (ITS) dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan transportasi dalam banyak situasi, yaitu transportasi jalan, manajemen lalu lintas, mobilitas, dan lain-lain. Beberapa komponen kunci dari ITS meliputi Traffic Management, Public Transport, Vehicle-to-Vehicle (V2V) and Vehicle-to Infrastructure (V2I) Communication, Safety Systems, Navigation and Travel Information, Freight and Logistics, Connected and Autonomous Vehicles, Smart Parking, dan Integrated Transport Systems.
Beberapa contoh sukses dari penerapan ITS seperti di Jakarta, misalnya dengan menerapkan Sistem dan Mananjemen Transportasi Umum Terintegrasi. Secara detail, hal itu mencakup Traffic Big Data Platform: Decision Support System, Intelligent Traffic Control System (ITCS), Digitalisasi Pembayaran Angkutan Umum, Sistem Integrasi Pembayaran Parkir dan Angkutan Umum, dan Pengembangan Inisiatif Ekosistem Electric Vehicle. “Ke depan, rencana penerapan ITS diantaranya berupa Electronic Traffic Law Enforcement, Electronic Road Pricing, Adaptive Traffic Control System, IoT Bus System dan Multi Lane Free Flow”, jelasnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Pemprov DKI Jakarta