
Upaya evakuasi tujuh pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah Freeport, Papua Tengah, pada senin (8/9) lalu masih menghadapi tantangan besar. Ketujuh pekerja yang terjebak longsor tersebut hingga saat ini belum bisa dievakuasi.
Menanggapi hal ini, pakar geologi dari Fakultas Teknik UGM, Prof. Wahyu Wilopo, menekankan aspek keselamatan menjadi tantangan teknis terbesar dalam penyelamatan. Menurutnya, kondisi bawah tanah yang sempit dan penuh risiko membuat aksesibilitas tim penyelamat maupun peralatan sangat terbatas. “Suplai oksigen, keterbatasan ruang operasi, serta potensi runtuhan batuan dan masuknya lumpur basah menjadi ancaman serius. Evakuasi harus dilakukan dengan cepat, tetapi tetap penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan korban baru,” tuturnya, Jumat (19/9).
Wahyu menjelaskan bahwa faktor geologi sangat berpengaruh terhadap kerentanan terowongan. Adanya sesar pada batuan dapat menjadi jalur masuknya air dan lumpur ke dalam terowongan, terutama saat curah hujan tinggi. Ditambah lagi, sistem penambangan block caving memang efisien, tetapi sulit sepenuhnya mengontrol keruntuhan material. “Tantangan bukan hanya volume lumpur yang ada, tetapi juga ancaman potensi lumpur baru yang masuk ke terowongan saat evakuasi berlangsung,” jelasnya.
Untuk mempercepat evakuasi tanpa mengorbankan keselamatan, Wahyu menilai perlu pemanfaatan teknologi modern. “Teknologi robot atau sistem kendali jarak jauh dapat membantu proses evakuasi sehingga risiko bagi tim penyelamat bisa diminimalisasi,” ujarnya.
Lebih dari itu, langkah jangka panjang perlu dilakukan perusahaan tambang untuk meminimalkan risiko kejadian serupa. Ia menekankan pentingnya pemetaan potensi bahaya runtuhan dan rembesan lumpur, pemasangan sensor peringatan dini, serta pembangunan jalur terowongan yang saling terhubung. Penyediaan sumber oksigen, makanan darurat, hingga peralatan evakuasi di titik-titik tertentu juga diperlukan. “Latihan kesiapsiagaan bagi seluruh pekerja tambang mutlak dilakukan agar respon saat bencana lebih cepat dan tepat,” ujarnya.
Wahyu juga menyampaikan harapan bagi keluarga pekerja, tim penyelamat, dan perusahaan. Menurutnya, keberhasilan evakuasi membutuhkan kerja sama erat seluruh pihak. Ia mengingatkan, kecepatan dalam upaya evakuasi dan penyelamatan perlu diimbangi dengan kehati-hatian agar tim penyelamat tetap aman. “Kita semua berdoa semoga evakuasi ini segera berhasil menyelamatkan para penambang dan seluruh tim di lapangan tetap sehat dan selamat,” pungkasnya.
Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson
Foto ; Dok. Freeport