Sebanyak 1153 peserta mengikuti tes UM UGM CBT 2024 di Pekanbaru. Tes ini telah selesai dilaksanakan pada 30 Mei–1 Juni 2024 bertempat di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinis Riau.
Dari 1153 peserta sebanyak 817 peserta mengikuti tes kelompok Saintek, dan 336 lainnya memilih tes kelompok Soshum. Salah satu peserta dari Padang, Azzaindris Leica berujar senang karena pelaksanaan UM UGM CBT diadakan di Pekanbaru.
”Alhamdulilah saya tadi dari rumah pukul 06.00, cukup dekat dengan kota asal saya di Padang. Saya tidak harus datang ke Jogja,” ungkapnya, Jum’at (30/5).
Azzaindris mengaku sejak dinyatakan tidak diterima melalui jalur SNBP, ia tetap berniat mengikuti tes UM UGM CBT di Pekanbaru. Tes UM UGM CBT di Pekanbaru ia tempuh mengingat besarnya keinginan bisa kuliah di UGM utamanya di Program Studi Manajeman dan Kebijakan Publik sebagai pilihan pertama, dan Sastra Inggris di pilihan kedua.
”Tes di Pekanbaru ini sangat membantu saya mencari Perguruan Tinggi,” ucap siswi SMA Pembangunan Laboratorium UNP.
Pernyataaan senada disampaikan Ratu Jasmine Wahid, peserta tes UM UGM CBT asal SMA Negeri 1 Pekanbaru. Ia merasa terbantu dengan diadakannya tes masuk UGM di Pekanbaru.
”Sangat membantu, apalagi untuk siswa yang di daerah seperti saya, baik untuk kemudahan akses, biaya, dan informasi,” ucapnya yang mengaku berminat memilih Program Studi Pendidikan Dokter ini.
Pun dengan Zara Rafela Nagita yang belum beruntung di jalur SNBP. Keinginan besar bisa kuliah di UGM, ia pun akhirnya mengikuti tes UM CBT di Pekanbaru. Dengan tes model ini, ia merasa sangat terbantu.
”Cukup membantu buat saya, bisa mengikuti tes jalur mandiri UM UGM CBT. Tentunya lebih dekat dengan kota asal saya,” ucapnya yang mengaku memilih Program Studi Ilmu Komunikasi atau Sosiologi ini.
Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM, Dr. Sigit Priyanta, S.Si., M.Kom., menjelaskan alasan pemilihan lokasi tes di beberapa daerah selain di Yogyakarta dan Jakarta ini sebagai wujud keterbukaan UGM untuk memberikan akses pendidikan seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa dari seluruh penjuru Indonesia.
”Kami ingin memberikan kemudahan bagi para calon mahasiswa yang berada di wilayah terluar Indonesia, seperti Pekanbaru agar UM UGM CBT ini mudah dijangkau tanpa hambatan jarak dan kendala geografis. Jadi kami mendekatkan diri, agar tes bisa dijangkau oleh putra-putri daerah di wilayah Provinsi Riau dan sekitarnya,” ungkapnya.
Selain Pekanbaru, UGM juga menyelenggarakan UM UGM CBT di daerah lainnya seperti Medan, Balikapapan, Kupang dan Makassar.
Sigit menambahkan dari pantauan data asal peserta yang mengikuti UM UGM CBT di Pekanbaru, peserta terbanyak berasal dari Kota Pekanbaru sebanyak 401 peserta. Diikuti peserta berasal dari Kota Padang (97), Kabupaten Bengkalis (88), Kota Batam (54), (36) dan daerah-daerah seputar Provinsi Riau.
Dr. Sri Mulyana, M.Kom., Penanggungjawab Lokasi UM UGM CBT Lokasi Pekanbaru, menyatakan pelaksanaan tes UM UGM CBT di lokasi Pekanbaru berjalan dengan lancar. Disebutnya Tim Teknis dari UGM dua hari sebelum tes sudah siap berada di lokasi.
Berbagai persiapan dilakukan diantaranya setting jaringan dan melakukan uji coba. Dalam pelaksanaannya Tim Teknis UGM bergabung dengan Panitia Lokal dari Kagama Provinisi Riau bersama penanggungjawab ruangan dan pengawas.
”Semua persiapan dilakukan dan berkoordinasi sesuai dengan ketentuan Panitia Pusat UGM. Tempat tes di BPMP Provinsi Riau, kami menggunakan 5 ruangan dengan kapasitas ruangan 80 orang, 60 orang dan 40 0rang. Tes berlangsung selama 3 hari. Hari pertama, 2 sesi, hari kedua dan ketiga, 1 sesi,” terang Sri Mulyana.
Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk langkah pengamanan panitia tetap menegakkan aturan sesuai dengan prosedur dan ketentuan dari Panitia Pusat UGM. Dengan jeli panitia melakukan pengecekan atau kontrol satu per satu setiap peserta sebelum masuk ke ruang tes dengan menggunakan metal detector.
Semua peralatan yang tidak diperlukan untuk tes, wajib dimasukan ke dalam tas dan tidak boleh dibawa masuk ke ruangan, seperti jam tangan, dan handphone. Alat tulis pun hanya diperbolehkan yang diperlukan untuk keperluan corat-coret terkait pengerjaan tes menggunakan tablet.
Begitu pula dengan kelengkapan dokumen persyaratan yang harus dibawa oleh peserta juga menjadi ketentuan wajib yang harus diperiksa sebelum tes berlangsung. Sri Mulyana mengapresiasi kebersamaan dan kekompakan antara Panitia Lokal, Penanggung Jawab Ruangan dan Pengawas yang sudah bekerjasama dengan baik untuk kelancaran tes.
”Mudah-mudahan kerjasama dengan Kagama ini bisa ditingkatkan ke depannya sehingga bisa sama-sama menjaring calon-calon terbaik di Provinsi Riau,” ungkapnya.
Penulis: B. Diah Listianingsih/ DPP UGM