
Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meloloskan tiga tim riset dalam Program Sinergi Kreasi Masyarakat dan Akademisi untuk Sains Teknologi Nusantara (Semesta) yang digagas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Program ini menjadi wadah untuk mendekatkan riset perguruan tinggi dengan masyarakat melalui empat skema, yakni In Saintek, Tera Saintek, Resona Saintek, dan Panen Raya Berdikari.
Dalam acara penandatanganan kontrak bagi penerima Program Semesta yang berlangsung di Graha Diktisaintek, Jumat (12/9) silam, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Ahmad Najib Burhani, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan membumikan hasil riset agar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. “Penandatanganan kontrak hari ini bukan sekadar formalitas, melainkan simbol awal perjalanan bersama untuk memastikan sains hadir, dipahami, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Salah satu tim UGM yang berhasil memperoleh hibah adalah pengusung program ‘Riset Kuat, Pangan Hebat’ melalui skema Resona Saintek. Program ini berfokus pada literasi publik ketahanan pangan dengan menghadirkan inovasi seperti varietas padi unggul Gamagora, beras premium Presokazi, pembenah tanah Kalium Humat, hingga riset sosial mengenai kesejahteraan petani dan pemanfaatan porang sebagai pangan alternatif. Kampanye ini dilaksanakan melalui panen raya, rembug sesarengan, rerasan pangan, serta publikasi edukatif di berbagai platform. Ketua tim, Hestining Kurniastuti, S.S., MBA., menyampaikan bahwa komunikasi publik adalah kunci dari setiap upaya diseminasi riset. “Komunikasi adalah proses yang lebih dari sekadar menyampaikan pesan, yakni merajut kepercayaan,” ujarnya.
Tim berikutnya berasal dari Sekolah Vokasi UGM dengan inovasi ROADSTER (Road Assessment Supporting System) yang memperoleh dukungan dari skema Tera Saintek. ROADSTER merupakan platform berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk mendeteksi kerusakan jalan serta memetakan sebaran sampah secara cepat, akurat, dan partisipatif. Program ini dipimpin oleh Dr. Eng. Agustinus Winarno, S.T., M.Eng. bersama tim lintas disiplin SV UGM, dengan melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, dan industri dalam model ko-kreasi. “Melalui ROADSTER, kami berupaya menghadirkan solusi nyata untuk tata kelola infrastruktur berbasis data, mendukung desa wisata berkelanjutan, sekaligus meningkatkan literasi teknologi dan partisipasi masyarakat,” jelas Agustinus.
Selain itu, tim UGM juga berhasil meloloskan program INOVOKASIA melalui skema Panen Raya Berdikari. Program ini diharapkan memperkuat ekosistem vokasi, mempercepat hilirisasi riset, memperluas jejaring mitra, serta membuka peluang kerja nyata, sembari mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dipimpin oleh Muhammad Sidiq Wicaksono, S.E., M.Sc. CHE., program ini mengedepankan kolaborasi lintas sektor untuk memperluas manfaat bagi masyarakat. “INOVOKASIA 2025 hadir untuk mendukung ekosistem vokasi yang lebih kuat, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan,” pungkas Sidiq.
Keberhasilan tiga tim riset UGM dalam Program Semesta 2025 menegaskan peran universitas sebagai pusat inovasi yang memberi jawaban atas tantangan bangsa. Melalui riset pangan, teknologi, dan vokasi, UGM memperlihatkan komitmen untuk tidak hanya menghasilkan pengetahuan baru, tetapi juga menghadirkannya dalam bentuk solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Dok. Hestining K.