Tim badminton Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet juara 1 lomba badminton antar fakultas/sekolah dan unit kerja dalam rangka Dies Natalis ke-76 UGM. Pada partai final sengit yang digelar di Gedung Olahraga Lembah UGM pada Kamis (6/11) malam. Tim FEB sukses menaklukan rival beratnya, yakni Fakultas Teknik.
Menurut salah satu anggota tim FEB, Bashori, kemenangan ini tidak diraih secara instan. Ia menjelaskan bahwa kunci sukses FEB adalah memadukan budaya yang sudah ada dengan persiapan strategis di nomor ganda. “Budaya badminton di FEB itu sudah ada sejak dahulu dan cukup banyak peminatnya. Tahun ini, kami menemukan kuncinya, yakni menyiapkan pasangan-pasangan untuk tim ganda,” terangnya (7/11).
Bashori menyebut bahwa komitmen ini terlihat dari rutinitas latihan bersama para tenaga kependidikan (tendik) fakultas setiap Selasa sore. Bahkan dalam mempersiapkan perlombaan ini, tim bulutangkis FEB sempat menggelar latih tanding melawan tim bulutangkis Sekolah Pascasarjana untuk menguji kebolehan tim sebelum turnamen dimulai.
Sementara itu, ketua pelaksana lomba cabang olahraga badminton, Drs. Heru Mawarta, M.Hum. menjelaskan bahwa lomba ini memiliki tujuan yang lebih luas di luar persaingan di lapangan.
Menurutnya, selain untuk menjaga kesehatan bersama, turnamen ini menjadi ajang silaturahmi yang krusial bagi civitas UGM. Menurutnya, tujuan dilaksanakannya turnamen ini memperkuat komunikasi dan silaturahmi antar pegawai dan mendorong semangat berolahraga. “Tujuan utamanya tentu saja untuk menjaga kesehatan bersama sekaligus menjalin silaturahmi. Di lapangan ini kan bertemu banyak tim, tahun ini diikuti 22 tim dengan sekitar 200-an pemain,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain sportivitas dan silaturahmi, kompetisi ini juga memiliki sasaran strategis untuk menemukan talenta atau bibit baru di lingkungan UGM.
Ketua Dies Natalis ke-76 UGM, Prof. Suryono menjelaskan bahwa seluruh rangkaian acara ini berakar pada tema utama Dies UGM, yakni “Kampus Sehat Pilar Ketahanan dan Kemandirian Bangsa”. Menurutnya, tema “Kampus Sehat” ini tidak hanya dimaknai secara fisik, tetapi juga dimulai dari kesehatan jiwa. Ia menyebut bahwa olahraga komunal seperti bulu tangkis dan voli menjadi sarana untuk membangun interaksi dan kebahagiaan, yang merupakan fondasi dari jiwa yang sehat.
Bagi Suryono, filosofi kesehatan fisik berawal dari kesehatan jiwa. “Jiwa yang sehat selalu berpikir bahwa olahraga bisa menyehatkan jasmaninya sedangkan jiwa yang sakit tidak bisa berpikir tentang kesehatan jasmaninya,” tutupnya.
Penulis : Aldi Firmansyah
Editor : Gusti Grehenson
