
Stunting masih menjadi salah satu persoalan serius di berbagai daerah, termasuk di Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan. Melihat kondisi tersebut, tim KKN-PPM UGM Unit Karsa Saka menginisiasi Festival Kesehatan bertajuk Gerakan Anti Stunting Pagerlor (GASPOL) sebagai upaya edukasi sekaligus aksi nyata pencegahan stunting. Kegiatan ini dipusatkan di Lapangan Selur, Desa Pagerlor, pada Minggu (3/8) silam. Festival ini diharapkan dapat menjadi ruang pertemuan antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong perbaikan kualitas kesehatan desa.
Festival GASPOL dirancang dengan berbagai agenda yang menekankan pentingnya pemenuhan gizi dan pola asuh anak. Rangkaian kegiatan meliputi senam bersama, jalan sehat, demonstrasi pembuatan makanan pendamping ASI (MPASI) dan pemberian makanan tambahan (PMT), talkshow pencegahan stunting, hingga gerakan makan telur dan minum susu bersama 30 balita perwakilan tiap dusun. Selain itu, peserta juga dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis, menyaksikan pentas seni sekolah, serta berkesempatan memperoleh doorprize dengan hadiah utama seekor kambing. “Kegiatan ini memang kami kemas secara interaktif dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan langkah sederhana sehari-hari,” ungkap Nia Rosmiati, salah satu mahasiswa tim KKN-PPM.
Terlaksananya acara ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari PT PLN UP Pacitan, pemerintah desa dan kecamatan, hingga partisipasi masyarakat setempat. Tim KKN-PPM UGM juga berkolaborasi dengan kader posyandu, ibu-ibu PKK, serta Karang Taruna yang aktif berkontribusi sejak persiapan hingga pelaksanaan acara. Para ibu balita, misalnya, turut ambil bagian dalam demonstrasi memasak dengan mengolah bahan pangan lokal seperti tempe, telur, dan ikan. Semangat gotong royong dalam mempersiapkan kegiatan ini menjadi kunci terciptanya suasana kebersamaan yang kuat di tengah masyarakat.
Dalam sesi talkshow, dr. Yeni Puspitaningrum dari Puskesmas Sukorejo menekankan pentingnya pemanfaatan bahan pangan yang mudah dijangkau untuk mendukung tumbuh kembang anak. Ia mengingatkan bahwa kebutuhan nutrisi tidak harus dipenuhi dengan bahan yang mahal, melainkan dapat diperoleh dari sumber protein yang ada di sekitar, seperti ikan laut, telur, susu, maupun daging ayam. “Ibu-ibu sekalian, untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak tidak perlu yang mahal-mahal. Tidak perlu harus ikan salmon atau daging sapi. Kita kan dekat laut ya, nah, bisa dimanfaatkan juga ikan-ikan itu. Disamping protein hewani lain seperti telur, susu, dan daging ayam,” ujarnya.
Festival GASPOL mendapat apresiasi luas dari pemerintah daerah dan mitra sponsor. Selain mendorong kesadaran masyarakat akan pencegahan stunting, kegiatan ini juga memperkuat pemanfaatan bahan pangan lokal yang pada gilirannya berpotensi menggerakkan ekonomi desa. Kehadiran GASPOL menjadi contoh nyata bagaimana program KKN-PPM UGM dapat menghadirkan inovasi sekaligus membangun kemandirian masyarakat melalui kegiatan yang edukatif dan menyenangkan. Dengan cara ini, mahasiswa UGM berperan sebagai katalis perubahan yang memberikan dampak langsung bagi warga desa.
Reportase: Tim KKN-PPM Karsa Saka
Penulis: Triya Andriyani