Mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM di Desa Bina Sejahtera, Kapuas Murung, Kalimantan Tengah, mengembangkan inovasi greenhouse. Greenhouse ini dirancang untuk meningkatkan ketahanan pangan desa dengan sistem integrated farming berbasis aquaponic yang memungkinkan warga untuk memproduksi ikan dan sayur sekaligus.
Tim yang tergabung dalam program kerja pembnagunan green house ini terdiri dari mahasiswa Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Filsafat, Fakultas Farmasi, dan Sekolah Vokasi. Koordinator Mahasiswa Unit KKN-PPM UGM Kapuas Bumantara, Rahmad Ilham Saputra, mengatakan greenhouse ini didirikan untuk membantu warga memproduksi komoditas pangan di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu. “Sistem aquaponic yang digunakan dalam greenhouse bekerja dengan menggabungkan budi daya ikan dan tanaman sehingga menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan efisien,” papar Ilham, Minggu (4/8).
Ia menambahkan bahwa greenhouse yang dikembangkan oleh mahasiswa UGM ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya bahan-bahan yang digunakan adalah bahan lokal yang mudah didapat dan ramah lingkungan sehingga biaya pembangunan dapat ditekan dan lingkungan tetap lestari. Selain itu, sistem integrated farming dengan aquaponic membuat greenhouse ini mampu menghasilkan dua komoditas sekaligus sehingga mampu menghasilkan budidaya yang berkelanjutan. “Mahasiswa memberikan pelatihan kepada masyarakat desa tentang cara budi daya perikanan dan tanaman hortikultura pada sistem aquaponic di dalam greenhouse, termasuk cara penggunaan sistem, pemupukan, dan pengendalian hama,” imbuh Rahmad.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, M.Si., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menjelaskan Desa Bina Sejahtera yang terletak di Kapuas Murung, Kalimantan Tengah, merupakan desa yang menghadapi tantangan iklim ekstrem. Pada musim hujan, desa ini sering dilanda banjir yang dapat merusak tanaman padi. Sementara itu, pada musim kemarau, ancaman kekeringan dan kebakaran hutan menjadi momok bagi warga.“Kegiatan bercocok tanam di desa ini sering mengalami kegagalan. Greenhouse ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan solusi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan pangan desa,” ujar dosen Fakultas Peternakan tersebut.
Program kerja yang dilakukan oleh tim KKN PPM UGM ini mendapat respons positif warga setempat. Hal ini terlihat dari semangat gotong royong warga dalam membantu proses pembangunan greenhouse. Partisipasi aktif warga dalam hal tenaga, material, dan logistik menunjukkan rasa memiliki yang kuat terhadap program ini. “Semoga dengan adanya greenhouse ini bisa meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan warga,” ujar Kepala Desa Bina Sejahtera, Miswan, didampingi salah satu warga, Munji Rosikhi.
Penulis : Tiefani
Editor : Gusti Grehenson