Festival Bunga Bandungan ini merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan sebagai ajang kegembiraan para petani hingga pengusaha bunga bandungan. Beragam tanaman bunga di Desa Jetis Bandungan merupakan salah satu komoditas utama di Bandungan, selain hasil pertanian. Festival ini berlangsung selama tiga hari pada 25—28 Juli terdiri dari workshop janur dengan tim pembimbing Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Jawa Tengah, dilanjutkan bazar UMKM dan pentas seni rakyat, lomba fashion show bunga, lomba merangkai bunga hingga sampai di titik acara yaitu kirab bunga jagad kembang kumandhang.
Puncak Festival Bunga Bandungan digelar pada Minggu (28/7). Dengan mengusung tema “Jagad Kembang Kumandang”, kegiatan kirab budaya dan mobil hias ini diramaikan oleh masyarakat dan juga tim KKN-PPM UGM Unit Bandungan yang sedang melaksanakan pengabdian di wilayah tersebut. “Suatu kebanggaan dapat berkesempatan kolaborasi dengan event tahunan yang cukup bergengsi di daerah Bandungan. Melalui Festival Bunga ini, kami sebagai mahasiswa merasakan betapa pentingnya peran serta kolaborasi dalam menyukseskan sebuah event besar,” ucap Kormanit KKN-PPM UGM Merawi Pangeran, Rendra Nandira, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (16/8).
Menurut Rendra, kegiatan Festival Bunga Bandungan ini berupa arak-arakan mobil berhias aneka bunga potong yang diikuti oleh ratusan pedagang dan petani bunga serta kelompok masyarakat. Tahun ini, rute arak-arakan ini melalui Jalan Raya Bandungan-Jetis. Menurut Rendra, keberhasilan acara ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, mulai dari perangkat daerah, petani bunga, hingga masyarakat sekitar. “Kami berharap, festival ini tidak hanya menjadi ajang merayakan hasil karya, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal,” ujarnya.
Respons positif juga didapat dari masyarakat Bandungan, Maryoto. Ia mengaku kegiatan festival bunga ini ini menjadi hiburan bagi masyarakat dan menambah promosi sektor wisata Bandungan. “Semoga kegiatan ini selalu mengalami peningkatan dan memberi dampak positif bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai edukasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Penulis : Lazuardi
Editor : Gusti Grehenson