
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tokonanaka dan Desa Bungintimbe, Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Beberapa program kerja yang mereka jalankan meliputi pengembangan sistem peringatan dini bencana, sekolah siaga bencana, penguatan dan revitalisasi tata kelola sampah, kajian dan perencanaan pembangkit listrik tenaga surya, dalam rangka mendukung penguatan kesiapsiagaan bencana alam, lingkungan dan kesehatan, serta pengembangan ekonomi berbasis masyarakat
Koordinator Mahasiswa Unit KKN-PPM UGM Saba Mortara, Teguh Rahardjo, mengatakan berbagai program kerja ini sudah mereka sampaikan ke Wakil Bupati Morowali Utara, Djira Kono S.Pd., M.Pd., dan Sekretaris Daerah Morowali Utara, Ir. Musda Guntur, MM dalam sebuah forum resmi yang digelar di Kantor Bupati, Senin (30/6).
Dikatakan Teguh, presentasi yang dilakukan oleh tim KKN tersebut menjadi penanda keseriusan mahasiswa UGM dalam menjalankan program pengabdian masyarakat yang telah dirancang sejak sebelum keberangkatan. “Kita menyampaikan beberapa program yang kita jalankan dan mendapat apresiasi dan dukungan dari pemerintah daerah,” kata Teguh dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Selasa (8/7).
Ia menyebutkan rombongan mahasiswa unit KKN-PPM UGM Saba Mortara yang terjun pada Periode 2 Tahun 2025 ini ditempatkan di dua wilayah yang berbeda, yakni wilayah Pulau Tokonanaka dan Desa Bungintimbe yang memiliki berbagai tantangan pembangunan yang berbeda.
Koordinator Sub Unit Desa Tokonanaka, Bimo Nur Rochim b mengatakan program kerja yang mereka jalankan dalam rangka mendukung pengebanga sektor pariwisata di Pulau Tokonanaka dengan konsep CORE (Connect, Organize, Run, Evaluate). Connect merujuk pada tahapan awal peningkatan awareness kepada masyarakat dan juga promosi serta publikasi di media sosial. “Organize merujuk pada tahapan persiapan dan perencanaan tata kelola pariwisata. Run merujuk pada tahapan pelaksanaan program pariwisata, seperti program kerja eco trip. dan terakhir adalah Evaluate yang merujuk pada tahapan evaluasi program kerja secara keseluruhan,” bebernya.
Sekretaris Daerah Morowali Utara, Ir. Musda Guntur, MM. menanggapi secara positif presentasi tim KKN Saba Mortara. Meski survei lapangan hanya dilakukan dalam waktu terbatas, ia mengaku sangat mengapresiasi program kerja yang telah disusun dan dipaparkan oleh para mahasiswa. “Kami berharap mahasiswa mampu mengerjakan dengan detail dan mempresentasikan dengan terstruktur dan komprehensif. Selain itu, perlu diperhatikan juga terkait manajemen waktu agar keterbatasan waktu yang diberikan untuk mengerjakan proker tidak menjadi kendala untuk menyelesaikannya,” katanya.
Untuk menyelaraskan program kerja dengan agenda pembangunan desa, Tim KKN Saba Mortara menggelar diskusi partisipatif bersama warga, pemerintah desa, serta dinas terkait guna menyesuaikan program dengan kebutuhan nyata masyarakat. “Kami berharap program kerja ini tidak hanya selesai sebagai tugas akademik, tetapi dapat menjadi langkah awal menuju regenerasi desa yang lebih mandiri dan berdaya. Kegiatan KKN ini juga menjadi bukti konkret kontribusi perguruan tinggi dalam menjawab tantangan pembangunan dari pinggiran,” harap Teguh.
Reportase : Muhammad Sidik Efendi/Tim KKN Saba Mortana
Penulis : Lintang Andwyna
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Tim KKN Saba Mortana dan wikipedia