Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM Nirwana Nusa Penida yang melakukan pengabdian di Banjar Desa Kutampi Kaler, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali berhasil berinovasi menghasilkan Mesin Peleleh Residu Sampah Plastik. Pembuatan mesin peleleh ini bekerjasama para mahasiswa Universitas Udayana. Keduanya melakukan bentuk KKN Kolaborasi dengan mengangkat tema Dukung Kutampi Kaler Bebas Sampah: Zero Waste Cities.
Praktek demonstrasi Mesin Peleleh Residu Sampah Plastik dilakukan di Banjar Desa Kutampi Kaler, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali pada hari Minggu (13/8). Demonstrasi Mesin Peleleh Residu dihadiri oleh 40 masyarakat termasuk perbekel (kepala desa) Kutampi Kaler, pihak Dinas Lingkungan hidup, dan Sekaa Truna Truni (STT).
Bersamaan dengan praktek demonstrasi mesin peleleh dilakukan pula kegiatan sosialisasi terkait jenis sampah dan proses pemilahan sampah yang tepat oleh Tim KKN PPM Udayana. Sementara Tim KKN PPM Universitas Gadjah Mada menyampaikan urgensi pengelolaan sampah non-organik dan demonstrasi mesin peleleh residu sampah plastik.
Elaine Karunadevi, mahasiswa KKN-PPM UGM Nusa Penida menerangkan mesin peleleh dibuat dengan tujuan untuk mengolah setara 82 persen sampah yang tidak dapat diolah melalui metode pengomposan. Melalui proses pelelehan sederhana, mesin yang diinovasikan oleh Tim KKN UGM Nusa Penida Perioda II 2024 dapat mencapai titik leleh residu sampah plastik dan menghasilkan material berupa holzweg yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan furnitur, aksesoris, dan lainnya yang menyerupai tekstur kayu.
Ia menjelaskan dalam jangka panjang, keberadaan mesin peleleh ini bisa menjadi tahap pertama untuk mengatasi sampah plastik yang sulit diurai dan menghidupkan kembali nilai jual pada residu sampah plastik yang sulit dimanfaatkan. Iapun bersyukur karena sosialisasi dan praktek mesin peleleh berhasil menarik perhatian masyarakat.
“Terlebih saat sesi diskusi, bapak perbekel Desa Kutampi Kaler terkesan dan menyampaikan sungguh berterima kasih pada teman-teman KKN UGM. Sampah memang betul sudah menjadi perhatian warga Kutampi Keler terutama sampah plastic. Dengan inovasi teknologi ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi warga desa untuk ikut serta dalam mengurangi jumlah sampah”, ujar Elaine.
Naufal Rozaan, perwakilan Tim KKN UGM Nusa Penida menambahkan hal utama terkait sampah yang dapat dilakukan adalah menerapkan gaya hidup zero waste, Recycle, Reduce, dan Reuse. Hal itu, disebutnya, sebagai langkah sederhana yang memberi dampak pada jangka panjang.
Dengan demikian dalam kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN UGM dan Udayana ini tidak hanya berisi terkait peningkatan penambahan wawasan sampah dan pengolahannya, tetapi juga terkait perubahan gaya hidup yang minimalis untuk mengurangi jumlah sampah yang tertimbun di Indonesia serta mengurangi dampak pada lingkungan. Kegiatan sosialisasi dan praktek mesin peleleh berlangsung selama kurang lebih 2 jam, dinilai Naufan berhasil memberi pandangan baru bagi masyarakat Nusa Penida terkait inovasi teknologi dan aksi pengelolaan sampah yang dapat dilakukan dengan lifestyle zero waste. “Tidak hanya bagi masyarakat, kegiatan ini juga bermanfaat bagi rekan mahasiswa antar perguruan tinggi untuk saling belajar terkait pemanfaatan teknologi, komunikasi, dan kerja sama. Tentu saja, kedepannya kegiatan kolaborasi dalam kesempatan apapun akan menjadi peluang perkembangan dan motivasi bagi institusi pendidikan untuk terus menghasilkan karya anak bangsa yang solutif untuk permasalahan dunia kita saat”, terangnya.
Penulis : Agung Nugroho