Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dari jurusan Teknik Nuklir menjadi perwakilan Indonesia di International Conference on Nuclear Security: Shaping the Future 2024 (ICONS 2024). Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 20-24 Mei 2024 di Wina, Austria.
International Conference on Nuclear Security: Shaping the Future 2024 (ICONS 2024) merupakan acara penting bagi komunitas keamanan nuklir global. ICONS 2024 menyediakan platform bagi para menteri, pembuat kebijakan, dan pakar untuk mendiskusikan masa depan keamanan nuklir, berbagi informasi, dan memperkuat kerja sama internasional.
Para mahasiswa UGM dari Jurusan Teknik Nuklir yang mewakili antara lain Satrio Gilang Ismaya, Marchelino Chrisrichy Cosmo Hutama, Daniel Christian Valentino, dan Rafi Athillah Yasin. Dalam International Conference on Nuclear Security tersebut, mereka mempresentasikan penelitian berjudul Evaluating Physical Protection System for Radioactive Source at Universitas Gadjah Mada’s Nuclear Engineering Department Using Stochastic Approach.
”Ini adalah karya kami dan dipilih oleh IAEA untuk dipresentasikan dalam konferensi tersebut,” ujar Marchelino Chrisrichy Cosmo Hutama, di Kampus UGM, Senin (24/6).
Marchelino Chrisrichy Cosmo Hutama merupakan mahasiswa termuda yang ditunjuk mewaikili berbicara dalam konferensi tersebut. Ia dinilai berhasil mempresentasikan penelitian Tim Mahasiswa Teknik Nuklir UGM dengan baik.
“Penelitian ini mengevaluasi soal keandalan sistem proteksi fisik di ruang penyimpanan sumber radioaktif Laboratorium Teknologi Energi Nuklir UGM menggunakan metode Monte Carlo,” terangnya.
Dia menjelaskan sumber radioaktif di laboratorium Teknologi Energi Nuklir UGM digunakan untuk pendidikan dan penelitian tetapi ukurannya yang kecil menjadikan rentan terhadap pencurian. Hasil penelitian yang dilakukan Tim Mahasiswa UGM memperlihatkan bahwa sistem proteksi fisik yang ada masih dapat diandalkan.
Sistem ini, dinilainya sangat penting dalam keamanan nuklir karena melibatkan integrasi manusia, regulasi, dan perlengkapan keamanan untuk menciptakan sistem yang menyeluruh.
Monalija Kostor, Direktur Kebijakan dan Urusan Eksternal dari Departemen Energi Atom Malaysia, yang sekaligus menjadi ketua forum tersebut memuji presentasi yang dilakukan Marchelino Chrisrichy Cosmo Hutama. Ia menilai presentasi Marchelino menarik perhatian dan mendapat apresiasi dari berbagai perwakilan negara, termasuk Rusia serta dari berbagai delegasi lainnya seperti dari Malaysia, Kanada, dan Oman.
“Presentasi yang sangat baik dan energik. Kita patut berbangga karena anak muda seperti inilah yang akan menjadi generasi masa depan untuk keamanan nuklir dan harus kita dukung secara penuh,” kata Monalija Kostor.
“Saya yakin bahwa penelitian ini akan menjadi awal yang baik untuk perkembangan keamanan nuklir dunia yang lebih luas. Selamat, Anda berhasil,” ujar salah satu perwakilan dari Oman menambahkan
Tak jauh beda penilaian dari delegasi Kanada. Mereka sangat mengapresiasi pembicara termuda dalam forum ini yang berasal dari UGM.
“Saya sangat mengapresiasi dalam memaparkan penelitian, Marchelino menyampaikan dengan sangat baik, jelas, dan menarik,” ujar salah satu delegasi dari Kanada.
Apresiasi juga disampakan para perwakilan dari negara lain seperti Amerika Serikat, Uganda, Prancis, dan Tunisia juga menjadi pembicara dalam konferensi tersebut.
Bagi Marchelino menjadi pembicara termuda dalam ICONS 2024 merupakan pengalaman berharga sekaligus langkah awal baginya untuk mengembangkan diri di kancah internasional. Baginya even ini menjadi suatu kehormatan sekaligus kebanggan bisa mewakili Indonesia.
Dengan pengalaman ini, iapun mengaku berkesempatan bisa berkomunikasi dan menjalin relasi langsung dengan orang-orang hebat dari seluruh dunia yang hadir di IAEA. Bagaimanapun, akunya, ini suatu pengalaman luar biasa bisa berkolaborasi dengan Satrio Gilang Ismaya, Daniel Christian Valentino, dan Rafi Athillah Yasin untuk menciptakan penelitian yang kompeten dan diakui secara internasional.
“Semoga pengalaman ini dapat memotivasi teman-teman mahasiswa, khususnya dalam mengembangkan nuklir untuk Indonesia dan dunia,” harap Marchelino.
Penulis: Agung Nugroho