
Tim mahasiswa UGM kembali berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam Fondasi Steel Bridge Competition 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah belum lama ini. Tim yang beranggotakan M. Falah Naufal Moelia, Renhart Fongguart, dan Figo Valentino ini berhasil meraih Juara 1 serta dua penghargaan best category untuk Jembatan Terunik dan Kesesuaian Tepat Rancang.Dalam kompetisi yang bertemakan “Sustainable Bridge Construction with Innovation and Renewable Technology” dan berfokus pada perencanaan jembatan tepat rancang dengan teknologi pintar, Tim GAMAW GMBB berhasil mengalahkan 16 tim mahasiswa dari seluru Indonesia.
Renhart Fongguart selaku ketua tim mengatakan dalam kompetisi ini pihaknya menawarkan karya inovasi yang diberi nama Jembatan Sthirata. Pemilihan naman tersebut sebagai simbol keteguhan, kekokohan, kestabilan, dan keberlanjutan. “Jembatan Sthirata dirancang tidak hanya sebagai infrastruktur yang kokoh, tetapi juga mengedepankan inovasi dan prinsip keberlanjutan”, ujar Renhart di Kampus UGM, Selasa (6/5).
Dalam mendesain jembatan tersebut, kata Renhart, pihaknya menggabungkan beberapa teknologi seperti penggunaan Building Information Modeling (BIM), pemanfaatan mikroalga sebagai pembangkit listrik, serta penerapan Blockchain Technology. Disain jembatan inipun dilengkapi dengan sistem pemantauan kondisi real-time melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) dan M-Sthirata, serta penambahan tangga inspeksi untuk memudahkan pemeriksaan dan pemeliharaan. “Raihan prestasi ini tentu merupakan hasil kerja keras seluruh tim,” ungkapnya.
Renhart menuturkan ia dan anggota rekan tim lainnya mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi ini sejak jauh hari. Apalagi proses kompetisi dimulai bulan Januari 2025 sebagai tahap penyisihan hingga Mei 2025 puncak tahapan final. Untuk waktu penelitian, disebutnya memakan waktu selama hampir lebih dari 3 bulan. Seiring dengan tren teknologi ramah lingkungan di industri konstruksi, ia pun merasa bersyukur karena ada masukan dari Dosen Pembimbing untuk menggabungkan kemampuan teknis dengan prinsip keberlanjutan.
Atas prestasi yang sudah dicapai, ia berharap dapat menginspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan membawa nama Universitas Gadjah Mada ke tingkat yang lebih tinggi lagi, baik di kancah nasional, regional maupun internasional. “Semoga prestasi ini makin menambah ilmu, menambah semangat untuk berprestasi lagu dan tambah relasi dengan mahasiswa dari Kampus lain,” katanya.
Penulis : Agung Nugroho