Tim Mahasiswa UGM yang tergabung dalam International Genetically Engineered Machine (iGEM) UGM, meraih prestasi berupa Gold Medal, Best Computational Project, dan Best Human Centered Design pada ajang Global Open Genetic Engineering Competition (GOGEC), yang berlangsung secara daring pada tanggal 23-25 Februari 2024 lalu. Seperti diketahui, GOGEC adalah ajang lomba internasional bergengsi di bidang Rekayasa Genetika yang tahun ini diikuti oleh 15 tim dari 11 negara yang terdiri atas mahasiswa S1 dari seluruh dunia.
Pada kompetisi ini, tim iGEM UGM diwakili oleh sembilan orang mahasiswa yakni Adhelia Intan Sabhira, Sofyan Maulana, Ulfah Nur Azizah dari Fakultas Biologi, Farrel Alfaza Marsetyo, Nayaka Bagus Wahyu Agung Hertanto dari Fakultas KKMK, lalu ada Afra Majida Hariono, Kayla Queenazima Santoso dari Fakultas Teknik, Melodia Rezadhini dari Fakultas Pertanian serta Muhammad Bagus Sajiwo Fakultas Teknologi Pertanian.
Adhelia mengaku, untuk pertama kalinya tim dari UGM mengikuti kompetisi internasional tersebut. Ia dan rekannya merasa bersyukur, meski baru pertama mengikuti kompetisi, namun sudah berhasil meraih juara pertama. “Untuk pertama kalinya tim dari UGM berpartisipasi dalam kompetisi yang sudah diadakan sejak tahun 2021,” kata Adhelia, Kamis (29/2) di Kampus UGM.
Pada kompetisi ini setiap tim menawarkan gagasan proyek riset yang mereka kerjakan. GOGEC Competition berusaha mewujudkan gagasan kompetisi internasional yang mudah diakses dan terjangkau sehingga tim yang berkompetisi dapat sepenuhnya fokus ke proyek yang mereka kerjakan. Adapun Tim iGEM UGM projek komputasional dengan judul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) with miRNAs as Biomarker“. “Kebetulan kita tengah melakukan riset merekayasa bakteri EcN untuk mendeteksi miR-92a dan miR-21 sebagai biomarker sel kanker kolorektal dan meningkatkan sensitivitas Loop-Initiated RNA Activator (LIRA) melalui pemodelan matematis dan simulasi komputer,” ujarnya. ‘
Dalam pengembangan proyek penelitian, kata Adhelia, anggota tim melakukan diskusi dengan peneliti, stakeholders, dan instansi pemerintah, serta melakukan komunikasi dengan masyarakat pedesaan dan pasien kanker kolorektal. Namun pada ajang kompetisi ini, tim mengembangkan lebih lanjut sekuens LIRA yang digunakan menggunakan dataset yang tersedia secara daring dan mengembangkan kill switch sebagai upaya biocontainment. “Saya kira dari penelitian dan pemberdayaan masyarakat inilah tim berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus, Gold Medal, penghargaan Best Computational Project dan Best Human Centered Design,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson