
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Tim Gamantaray Universitas Gadjah Mada di ajang kompetisi nasional Semarak Mahasiswa Perkapalan (SAMPAN) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, pada 13-14 September lalu. Prestasi UGM di ajang ini datang dari dua tim unggulan. Tim GAMANAVE, yang terdiri atas mahasiswa lintas fakultas, berhasil menjadi juara pertama pada NASDARC Boat Race Competition (BRC). Tak kalah membanggakan, tim NAVITERRA juga berhasil menembus Top 5 dari puluhan peserta di kategori Sampan Maritime Competition (SMC).
Tim NASDARC beranggotakan Dzaky Arya Farhan dan Naufal Abiy Syariati dari Teknik Mesin Fakultas Teknik, Herdito Adhitya Rukmana dari Teknik Elektro Fakultas Teknik, serta Keyra Dinda Cahyaning dari program studi Teknologi Rekayasa Internet Sekolah Vokasi. Sementara Tim NAVITERRA digawangi oleh M. Rafaella Bintang N. dari Teknik Mesin Fakultas Teknik, M. Najwan Fadlillah dari program studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Sekolah Vokasi, dan Dhani Adriansyah dari Elektronika dan Instrumentasi Fakultas MIPA. Kedua capaian ini menegaskan konsistensi dan kerja keras Tim Gamantaray UGM untuk menghadirkan inovasi terbaru tiap tahunnya.
M. Dafi Putra Radian, selaku Ketua Gamantaray, menjelaskan bahwa dua capaian membanggakan ini tidak datang begitu saja. Ia menyoroti pentingnya riset dan inovasi yang konsisten oleh seluruh anggota tim selama setahun terakhir. Ia menambahkan, “Kami sangat bersyukur. Tahun lalu kami berhasil meraih Juara 1, dan tahun ini kami bisa mempertahankannya.” kata Dafi, Jumat (19/9).
Ia menyampaikan rasa bangga atas dedikasi dan kegigihan timnya. Kemenangan ini, baginya, adalah bukti nyata bahwa upaya yang panjang dan melelahkan telah membuahkan hasil. Di balik kesuksesan Tim Gamantaray, kata dafi, ada cerita panjang tentang dedikasi dan kerja keras. “Setiap hari, bengkel kami selalu dipenuhi kegiatan mahasiswa dalam merangkit prototype kapal,” ujar Dafi.
Selain itu, didukung oleh sistem kaderisasi yang terstruktur menjadi kerja sama antar anggota tim menjadi solid. Ia menjelaskan bahwa tim memulai prosesnya dari mahasiswa magang yang kemudian disalurkan ke bagian operasional dan teknis. “Kami membantu mereka menemukan tim yang sesuai dengan minat dan bakatnya,” jelasnya.
Namun yang tidak kalah penting menurut Dafi adalah dukungan dan peran dosen pendamping yang juga sangat krusial. Setiap tim mendapatkan pendampingan intensif oleh dosen yang tak hanya mengawasi, tetapi juga menjadi mentor dalam memecahkan masalah teknis yang rumit. “Kolaborasi erat antara mahasiswa dan dosen ini menjadi formula bagi kemenangan tim Gamantaray.” tandasnya.
Keberhasilan meraih prestasi tingkat nasional ini menurutnya bentuk keberhasilan tim dalam penguasaan dunia teknologi maritim. Keikutsertaan tim mahasiswa UGM dalam jjang yang berlangsung ini tak hanya sekedar ajang unjuk gigi, melainkan juga wadah bagi inovator muda Indonesia untuk menguji kreativitas, mengasah kemampuan teknis, dan memperkuat kerja sama tim dalam merancang teknologi perkapalan masa depan.
Penulis : Aldi Firmansyah
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Tim Gamantaray