Tim Mahasiswa Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi dengan meraih bronze medal pada Lomba Esai Nasional “Soedirman Event of Animal Husbandry 7.0” yang diselenggarakan oleh UKM Unit Penelitian dan Pengembangan Peternakan (UP3), Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, pada 4-5 Mei 2024.
Prestasi ini diraih oleh Dzakiyyah (Peternakan 2023) yang juga berkolaborasi dengan Muhammad Syahrul Firdaus (Biologi 2022), dan Annisa Nur Baety (Biologi 2022) serta dibimbing oleh Moh. Sofi’ul Anam, S.Pt., M.Sc. selaku dosen pembimbing. Pada kompetisi esai tingkat nasional ini, tim Fakultas Peternakan UGM mengambil subtema peternakan dengan judul “Potensi Ekstrak Spirulina sp. Dan Yucca schidigera sebagai Feed Additive untuk Menurunkan Emisi Gas Metana pada Ternak Ruminansia”.
Tema utama dari Lomba esai nasional ini sendiri adalah “Inovasi dan Kreativitas Gen Z dalam Mencegah Global Boiling Melalui Peningkatan Ketahanan Iklim untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat”. Dzakiyyah menjelaskan bahwa inovasinya dilatarbelakangi oleh peningkatan suhu bumi yang semakin hari semakin meningkat, salah satunya disebabkan oleh peningkatan gas metana dari sektor peternakan.
“Peningkatan suhu bumi dapat menurunkan kualitas pakan ternak dan produktivitas ternak, serta menyebabkan penyakit hingga kematian hewan ternak,” ucapnya.
Global boiling (pendidihan global) sendiri merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya kenaikan pada suhu rata-rata pada atmosfer, lautan, dan daratan yang ekstrem sebagai dampak perubahan iklim. Awalnya, istilah ini diucapkan oleh António Guterres selaku Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di Markas Besar PBB pada bulan Juli 2023 lalu yang menganggap bahwa saat ini bumi sudah memasuki era global boiling. Seperti yang diketahui, dengan meningkatnya suhu bumi, tentunya juga akan berdampak pada sektor peternakan yang ada di Indonesia.
Menghadapi permasalahan tersebut, ia memaparkan bahwa dibutuhkan adanya inovasi berupa bahan tambahan pakan (Feed Additives) dengan melakukan kombinasi dua bahan, yaitu Spirulina sp. dan Yucca schidigera. Spirulina sp. merupakan jenis mikroorganisme (mikroalga berfilamen) yang mengandung protein dan senyawa yang berasal dari tumbuhan. Sementara Yucca schidigera merupakan salah satu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi di lingkungan ekstrem serta mengandung senyawa saponin yang merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang berlimpah dalam berbagai spesies tumbuhan.
“Dengan menggunakan kombinasi kedua bahan tersebut untuk membuat feed additives, maka nantinya kebutuhan nutrien ternak akan terpenuhi, jumlah bakteri metanogen dan protozoa dalam rumen menurun, emisi gas metana menurun, efisiensi pakan meningkat, serta produktivitas dan kesehatan hewan ternak stabil,” Ucap Dzakiyyah.
Lomba esai nasional yang dilaksanakan oleh Universitas Jenderal Soedirman ini terdiri atas berbagai rangkaian, mulai dari pengumpulan proposal, pembuatan presentasi dengan power point, serta melakukan presentasi langsung di depan juri penilai.
Dengan mengikuti kompetisi ini, dosen pembimbing tim, Moh. Sofi’ul Anam, S.Pt., M.Sc. mengatakan, “Kompetisi diharapkan memotivasi generasi muda untuk menciptakan ide-ide kreatif dan berperan dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs).” Harapannya, inovasi yang dibuat oleh tim mahasiswa UGM ini dapat menjadi solusi untuk bisa menangani masalah yang terjadi di sektor peternakan serta meningkatkan ketahanan iklim di Indonesia.
Penulis: Annisa Nur Baety/Satria