Indonesia memiliki ratusan potensi pariwisata yang tersebar di seluruh nusantara. Yogyakarta, salah satu kota wisata telah dilalui jutaan wisatawan domestik dan mancanegara. Namun begitu, perilaku generasi Z diketahui kurang begitu tertarik dengan wisata sejarah. Berangkat dari persoalan tersebut, mahasiswa UGM membuat aplikasi untuk menarik minat gen z untuk tidak hanya sekedar berkunjung, namun juga memahami sejarah dibalik tempat-tempat wisata. Aplikasi tersebut mereka namakan Histara yang merupakan kependekan dari Histori Nusantara.
Tim pencetus Histara tersebut beranggotakan lima orang di bawah bimbingan Dr. Hayatul Cholsy., M.Hum, antara lain Aditya Firdaus (Pariwisata, FIB) selaku Ketua Tim. Franzseka Aurellia Oenang (Pariwisata, FIB), Elyzabeth C. F. Roring (Pariwisata, FIB), Irkam Asroni (Arkeologi, FIB), dan Fanny Elizabeth Panjaitan (Teknik Informasi, Teknik).
Menurut Aditya Firdaus, aplikasi ini dibuat menggunakan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) ini dalam rangka memperkenalkan wisata sejarah melalui aplikasi digital. “Keunggulan produk yang kami tawarkan terletak pada salah satu fitur di Aplikasi kami yaitu fitur Rewards, yang menawarkan fitur rewards sebagai bentuk apresiasi kepada penggunanya,” ucap Aditya dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (4/7).
Lebih jauh Aditya menerangkan, fitur pada aplikasi Histara ini akan memberikan pengguna sebuah reward sebagai penghargaan dan apresiasi setiap kali berhasil menyelesaikan tur wisata sejarah. Reward tersebut dikemas dalam bentuk akumulasi poin. “Setelah terkumpul dalam jumlah tertentu, poin dapat ditukarkan dengan buah tangan atau cinderamata dari daerah wisata dan hanya dapat dibeli di toko-toko yang berafiliasi langsung dengan UMKM,” ujarnya.
Untuk sementara ini, kata Aditya, layanan Histara dapat diakses langsung di website www.histaratour.com dengan desain menarik dan modern. Rencananya, bahkan Histara juga akan tersedia dalam bentuk aplikasi di PlayStore.
Selain itu, terdapat setidaknya 9 paket tour dan 66 situs yang menaungi daerah wisata di Yogyakarta, Magelang, Ambarawa, dan Semarang. Seluruh paket disesuaikan dengan kantong mahasiswa, yaitu mulai harga Rp30.000 pengguna sudah dapat mengakses layanan tour wisata. Histara juga telah berbasis smart tour guide dengan memanfaatkan teknologi masa kini untuk bisnis paket tour menggunakan audio yang memuat informasi-informasi tentang daerah wisata.
Selain paket tur, Franzeska Aurellia Oenang, anggota tim yang lain menuturkan bahwa Histara juga memuat berbagai fitur menarik, seperti menu explorer yang berisi rekomendasi wisata dan informasi menarik tentang sejarah destinasi wisata. Pengguna dapat memanfaatkan fitur ini untuk mencari informasi terkait akomodasi di sekitar tempat wisata, seperti hotel, restoran, cafe, travel, dan lain-lain. Selanjutnya, terdapat juga menu point untuk menghitung jumlah poin yang sudah dikumpulkan pengguna. “Fitur rewards memberikan dorongan kepada pengguna untuk berbelanja produk lokal dari mitra UMKM, sehingga turut membantu peningkatan penjualan bagi mitra tersebut,” ucapnya.
Franzeska berharap, inovasi dari Histara in dapat meningkatkan minat anak muda terhadap wisata sejarah Indonesia dan memajukan UMKM nasional.
Penulis: Tasya
Editor: Gusti Grehenson