
Hewan ruminansia kecil seperti kambing dianggap sebagai ternak paling ideal dalam menghadapi berbagai cekaman lingkungan. Kambing juga tahan terhadap temperature dan kekeringan yang tinggi. Berbagai kelebihan kambing tersebut, diperkirakan di masa mendatang akan menjadikan hewan ternak ini sebagai sumber ketahanan pangan yang ekonomis dan adaptif terhadap setiap perubahan iklim.
Menurut laporan badan pangan dunia FAO tahun 2018, diperkirakan ketika populasi ternak lain mengalami penurunan, maka populasi kambing justru meningkat melebihi domba. Bahkan di Indonesia sendiri, berdasarkan data statistik 2023, populasi terbesar ternak produktif di Indonesia adalah kambing yakni 19, 398 juta ekor dibanding sapi dengan jumlah 18,6 juta ekor.
Guru Besar Fakultas Peternakan UGM , Prof. Dr. Ir. Kustantinah, DEA., IPU., mengatakan kondisi sumber daya alam melimpah yang dimiliki Indonesia, ia yakini akan mampu menaikan populasi kambing dari 3,2 persen per tahun, dan akan terus dapat ditingkatkan. “Pemerataan pengembangan ternak di seluruh Indonesia ini dapat dilakukan pada lingkungan yang sesuai dengan memberdayakan perguruan tinggi yang ada”, katanya, Jumat (7/2).
Ketua Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan ini menyebut di Indonesia saat ini ada sekitar 59 fakultas peternakan. Jika ada sinergi bersama maka pengembangan ternak yang diharapkan tentu akan lebih mudah terlaksana.
Untuk peningkatan produksi daging, maka kambing tipe pedaging harus dikembangkan seperti kambing Bligon, kambing Kacang dan kambing Marica. ”Kebutuhan terhadap kambing tipe pedaging ini tentu cukup tinggi, terutama pada saat hari raya kurban (Idul Adha), bahkan untuk tujuan ekspor, peluangnya masih sangat terbuka”, terangnya.
Ia pun menggas adanya Rencana Pembangunan Peternakan melibatkan Perguruan Tinggi setiap Lima Tahun atau disingkat REPELITA. Gagasan ini, ia sampaikan dengan tujuan meningkatkan populasi kambing di Indonesia.
Di Fakultas Peternakan UGM sendiri, kata Kustantinah, pihaknya sudah melakukan beberapa kegiatan pengembangan ternak kambing yang telah dilakukan staf dosen di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak bersama Staf Dosen Laboratorium di lingkungan Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Fapet UGM. Salah satunya program pengabdian kepada masyarakat dengan tema pengembangan Desa Binaan, di Dusun Nyemani, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sami Galuh, Kab. Kulon Progo. “Pengembangan peternakan kambing tersebut sebagian besar dikelola oleh kelompok wanita tani (KWT), seperti di Gunungkidul, Kulon Progo dan Sleman,” pungkasnya.
Reportase : Satria
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Freepik.com