Hampir seluruh perusahaan saat ini telah memanfaatkan sebuah sistem yang disebut Applicant Tracking System (ATS) untuk membantu para rekruter menemukan curriculum vitae (CV) terbaik. Terkait hal tersebut tentunnya sangat diperlukan pengetahuan yang cukup bagi para lulusan untuk dapat menulis CV ATS-friendly sebagai salah satu bekal mempersiapkan karier.
Demikian disampaikan Ardian Rahman Afandi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Ketua Career Center Fakultas Psikologi UGM, saat memberikan materi pembekalan calon wisudawan/wati program sarjana Fakultas Pertanian UGM. Mengusung judul “Kiat Sukses Persiapan Karir dan Kerja” materi pembekalan ia sampaikan di Auditorium Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM, Rabu (22/11).
Ardian menjelaskan struktur penulisan CV memiliki beberapa poin utama, antara lain informasi data diri, ringkasan tentang diri, informasi pendidikan yang dimulai dari pendidikan terakhir, pengalaman kerja atau organisasi, kemampuan atau keahlian, dan sertifikat keahlian. Dengan banyaknya informasi yang perlu dicantumkan maka bagi para lulusan perlu untuk membatasi jumlah halaman CV dan maksimal 2 halaman.
Dalam kesempatan ini, Ardian menyampaikan tips and trick penulisan CV ATS-friendly. Penulisan CV ATS-friendly meliputi perlunya mencantumkan action verb, task or project, dan metric or results untuk menjabarkan secara detail pengalaman yang dimiliki, serta hasil yang dicapai.
“Ada beberapa action verb yang perlu disesuaikan. Salah satu contohnya seperti kata help, bisa diganti dengan kata yang levelnya lebih tinggi seperti assist. Kata-kata kunci ini akan membantu rekruter mengenali seberapa jauh pengalaman teman-teman,” ujar Ardian.
Ia pun menambahkan 5 pedoman utama dalam menulis CV ATS-friendly, yaitu clear, concise (ringkas), complete (lengkap), consistent, dan current. Ardian menegaskan tidak hanya CV yang dibutuhkan untuk persiapan karier, namun juga soal media sosial yang perlu dikelola sebaik mungkin untuk menciptakan kesan positif.
“Teman-teman pasti memiliki banyak media sosial, utamanya Instagram. Sudah saatnya teman-teman mulai mempersiapkan karier dan kerja, sudah memilih untuk mendaftar, maka kiranya Instagram perlu dikelola sebaik-baiknya karena para rekruter juga akan mengamati kepribadian diri teman-teman dari media sosial,” terangnya.
Penulis: Hanita Athasari Zain – Agung Nugroho
Foto: Media Faperta UGM